Alhamdulillah tanggal 29 agustus yang lalu tepat 180 hari umur tara, dan rasa syukur yang tak terhingga akhirnya bisa lulus sarjana s1 asix. Mudah-mudahan bisa lulus s2, s3 dan seterusnya sampe umur tara 2 tahun ya nak, amin ya allah.
Sungguh pengalaman luar biasa menjadi seorang ibu yang bisa breastfeeding dan menjadi full time mommy untuk tara. Menurut saya, menyusui adalah hal yang paling menyenangkan, membuat terasa sangat dekat dengan anak, bisa memeluknya, mendekapnya erat.
Bersyukurnya bisa memberikan asi eksklusif untuk anak, karena tidak semua ibu di dunia ini mendapatkan kesempatan tersebut. Ada sebagian yang memang ga pro asi dan lebih memilih sufor, ada sebagian yang berpikir sufor jauh lebih baik untuk mempercepat pertumbuhan dan pertambahan berat badan bayi, ada sebagian yang memang asi nya ga keluar walopun pengen banget bisa asi, ada sebagian yang beralasan asi sedikit takut tidak mencukupi kebutuhan bayi dan masih banyak lagi kendala breastfeeding di luar sana.
Saya termasuk ibu yang awalnya pernah merasa ragu, apakah asi saya cukup untuk kebutuhan tara, alhamdulillah selama 6 bulan ini sudah terlewati dengan baik. Alasan kenapa saya ragu dan takut adalah pumping. Berdasarkan artikel yang saya baca dari salah satu asosiasi, semakin banyak pengosongan asi pada payudara dan semakin banyak hisapan bayi maka produksi asi akan meningkat. Sedangkan saya hanya pernah pumping di 2 bulan pertama dengan hasil 50ml saja, bahkan sampai bulan lalu coba pumping lagi demi kelengkapan menu mpasi hasilnya masih sama. Dibandingkan dengan temen yang working mom rata-rata bisa dapet 100ml - 150ml sekali pumping (ini karena rutin pumping tiap hari). Jadi bertanya-tanya sendiri dan takut asi saya ga mencukupi. Menurut dokter cukup tidaknya asi dapat dilihat dari pipis dan pup bayi, kenaikan berat badan. Alhamdulillah sejauh ini tara sehat, berat badannya juga selalu naik setiap bulan. Jadi buat ibu muda di luar sana yang punya pengalaman seperti saya, jangan putus asa dan diciutkan oleh hasil pumping "tetangga sebelah", Kuncinya berdoa sama alloh supaya diberikan kemudahan dan kelancaran dalam memberikan asi, yakin dan percaya asi kita mencukupi kebutuhan bayi, apalagi seperti saya full time mommy yang stand by 24 jam memberikan asi secara langsung, berpikir positif saja asi yang diproduksi saat dihisap bayi adalah sesuai dengan kebutuhan bayi. As simple as that.
Well, ngomongin sarjana s1 asix, berarti tara udah siap untuk mpasi. Mungkin saya terbilang ibu yang cukup express dengan persiapan mpasi, hehehehe. Gimana ga, di saat temen yang anaknya mau mpasi udah prepare dari jauh-jauh hari, saya masih santai-santai dan baru cari info 1 minggu menjelang hari h. Sebenernya ga baru juga sih, udah dari 5 bulan sempet baca buku tentang mpasi dan menu mpasi punya kakak ipar.
Menu mpasi pertama tara adalah bubur beras merah kaldu ayam. Tepung beras merah beli merk gasol, cara pembuatannya juga cukup praktis, dimasak selama kurleb 10 menit sampe adonan bubur mengental. Untuk minggu pertama, porsi makannya 1 kali sehari di waktu pagi / siang, judulnya perkenalan dulu. Rencananya minggu kedua baru akan dinaikkan menjadi 2kali sehari dan menunya mulai dikenalkan pada aneka buah dan sayur tunggal, tujuannya sih biar tara bisa mengenal rasa tunggal sebelum di mix nanti menunya di bulan ke 7 dan frekuensinya dinaikin jadi 3x sehari.
Metode mpasi sendiri saya combine, jadi ga 100% ikut ke who atau fc atau blw. Dari ketiga metode tersebut, yang saya praktekkan dari who meliputi waktu pemberian mpasi sejak usia bayi 180hari atau 6 bulan, frekuensi makan awal 1-2 kali sehari dengan takaran 2-3 sendok makan kemudian ditingkatkan seiring pertambahan umur bayi, tekstur mpasi 6-9 bulan tidak kental tidak cair apabila sendok dimiringkan makanan tidak langsung jatuh, varietas makanan sudah dikenalkan sedini mungkin (karbohidrat, sayuran, lauk). Untuk varietas makanan baru akan saya berikan saat umur tara 7 bulan, sementara di 6 bulan pertama ini masih diberikan bubur dan puree buah / sayur ( metode food combining). Untuk blw jadwalnya ga ditentuin yang pasti sebagai cemilan pengganti teether yang bergizi, heheheh. menggunakan buah / sayur biar anak tahu bentuk asli dari makanan yang dimakan, disamping melatih kemandiriannya makan sendiri tanpa disuapin, mungkin kalo udah 1 tahun baru dicoba acak-acak nasi tim sendiri, hehehe.
Penjelasan lengkap metode masing-masing bisa di googling aja ya, hehehhee.
Ga perlu bingung ya ibu ibu muda nan baru, apapun metode yang digunakan dalam pemberian mpasi yang terpenting adalah kebutuhan gizi bayi terpenuhi, proses dan penyajian makanan se-higienis mungkin, kreatif serta cepat tanggap jika sikecil kurang menyukai menu yang diberikan. Seperti iklan salah satu produk bayi : banyak jutaan cara yang diajarkan untuk merawatnya dan hal tersebut membuat bunda bingung, semakin banyak bunda menghabiskan waktu bersama si kecil maka bunda akan semakin tahu cara terbaik untuk merawatnya.
Semangat asi & mpasi !!!!!! Ciaobellaaaaa, xixixixixixi
0 comments:
Post a Comment