Wednesday, March 28, 2018

Budget, Review Perjalanan dan Tips Ala-Ala Liburan ke Batu, Malang dan Bromo

Mungkin postingan blog kali ini paling ditunggu ya, hehehe, yupss mamay bakal share tentang itinerary + budget yang dikeluarkan buat liburan selama 4 hari 3 malam di kota Batu-malang & Bromo. Dan ga ketinggalan tips ala-ala keluarga kecil kami.

Berikut itinerary liburan kita awal maret yang lalu:

1-2 maret, Perjalanan Bandung - Malang (KA malabar) dengan jarak tempuh +/- 15 jam. Berangkat tanggal 1 maret, jam 15.45 dan tiba di stasiun Malang kota, tanggal 2 maret, jam 07.08 pagi.

2 maret
08.45 - 09.30  perjalanan dari stasiun kota baru Malang ke omah anin guest house.
09.30 - 14.00  Check in, Istirahat di penginapan
14.00 - 17.00  Jatim Park 3 (Dino Park & the legend star)
17.00 - ----  Pulang ke penginapan, mandi, solat, makan, tidur lbh awal u/ persiapan ke Bromo jam 1 pagi.

3 maret 2018
01.00 - 04.00 Perjalanan via Pasuruan dari penginapan menuju desa tosari, tempat penukaran mobil jeep.
04.00 - 04.30 Menuju penanjakan gunung bromo u/melihat sunrise
05.30 - 09.30 Explore bromo; padang savana, bukit teletubbies, kawah merapi, pasir berbisik.
09.30 - 13.30 Kembali ke tempat penukaran jeep dan perjalanan pulang ke penginapan.
13.30 - ----- Tiba di penginapan, mandi, solat, makan, istirahat.

4 maret 2018
09.30 - 17.00  Explore Jatim Park 2 (Batu secret zoo, museum satwa, eco Green Park)
17.00 - 19.00  Museum angkut & makan di pasar terapung yang berada 1 lokasi.
19.00 - ----  Kembali ke penginapan, istirahat, mandi, solat, makan, tidur.

5 maret 2018
08.00 - 10.00  Packing koper dan belanja oleh-oleh di ruko dekat penginapan (+/-100m).
11.30 - 12.15 Perjalanan dari penginapan ke stasiun Malang kota baru.
12.30 - 15.30 Stuck di stasiun haha, karena kecepetan dtg, mau main di taman seberang stasiun tapi lagi ujan gede. Lunch di warung makan deket stasiun.
16.00 - ----- Perjalanan pulang dari malang ke bandung (Ka Malabar).
6 maret 2018
07. 30 - -------  Tiba di stasiun Bandung dan langsung pulang menuju rumah.

Nah, sekarang rincian biaya yang dikeluarkan selama liburan ada Fix budget & adjustable budget.

Fixed Budget:
  1. Tiket kereta api. Kelas eksekutif, Bandung - Malang seharga 395ribu/orang. Total bertiga:  1.185.000,-. Untuk kereta api Malang - Bandung, kelas eksekutif seharga 430ribu/orang. Total bertiga: 1.290.000,-. Jadi total yg dikeluarkan untuk tiket kereta api adalah: 2,475juta.
  2. Hotel/penginapan. Omah anin guest house via airy rooms, harga kamar per malam tanpa sarapan adalah 260ribu (pembulatan). Jadi total selama 3 malam adalah 780ribu.
  3. Tiket masuk tempat wisata. Tiket masuk ke Jatim Park 3 untuk tiket terusan (Dino Park & the legend star) adalah 150ribu/orang, jadi total bertiga adalah 450rb. Untuk tiket masuk ke Jatim Park 2 (tiket terusan ke batu secret zoo, museum satwa, eco Green Park) adalah 150rb/orang, jadi total bertiga adalah 450rb. Untuk tiket museum angkut adalah 100rb / orang dan charge kamera 30ribu, jadi totalnya 330rb. Total untuk seluruh tiket masuk tempat wisata adalah: 450ribu + 450ribu + 330ribu = 1.230.000,-
  4. Private tour ke Bromo seharga 452ribu/orang, total 1.356.000,-

Fixed budget yang kita keluarkan adalah:
Tiket KA + penginapan + HTM tempat wisata + tur bromo = 2,475 juta + 780ribu + 1,2 juta + 1,356 juta = 5,811 juta.

Selanjutnya, Adjustable budget:
  1. Makan. Untuk sarapan karena ga dapet dari penginapan (sebenernya bisa sih kalian pilih kamar yang plus sarapan, tp harganya beda jauh hampir 100ribuan gt, sedangkan sarapannya cuma dpt nasgor + segelas teh) jadi untuk menghemat kami makan di warung kecil yang letaknya disebelah kiri penginapan, makan nasi campur dan ngopi bertiga cuma 40ribuan. Di daerah batu/Malang banyak banget yang jual nasi campur. Nasi campur disini adalah nasi putih trus dicampur lauk/sayur bebas sesuai pilihan kita, ada perkedel, telur dadar, sayur, ati ampela, usus dll. Trus sama satu lagi, pas beli nasi sop/soto/rawon, pasti nasi nya langsung dicampur jadi satu kedalam mangkok kuahnya. Kalo untuk makan siang kita makan di food court tempat tujuan wisata kita, menunya banyak dan harganya juga terbilang standar untuk makan di area tempat wisata, sekitar 100ribuan untuk makan bertiga. Sedangkan makan malam, karena udah terlalu mager kalo sampe penginapan jadi kita pake jasa gofood. Padahal sih gofood tempat makan jaraknya cuma 100m doank dari penginapan kita, hehehe. Biasanya kita makan soto/sop/ ayam geprek / nasgor / migor, untuk bertiga sekitar 50-70ribuan.
  2. Transportasi. Pilihan transportasi yang bisa digunakan adalah rental motor/mobil, taksi/taksi online, angkutan umum. Berhubung kita minim info soal rute angkot, jadi yang ini di skip aja. Pilihan kita adalah rental motor yang ada di penginapan seharga 50rb/12 jam (tanpa bbm). Untungnya tara masih cilik jadi masih cukup bertiga momotoran, hehehe, alhamdulillah cuaca bagus plus jarak tempat wisata yang kita tempuh juga deket dari penginapan cuma 5 menit berkendara (Jatim Park 3 / Museum Angkut). Sedangkan Jatim Park 2 sih tinggal nyebrang dan jalan kaki 100m doank, deket banget. Sebenernya sih kalo kalian perginya ramean, masih lebih murah pake taksi/taksi online. Dengan rute jarak tempuh pendek paling bayar maksimal 20ribuan sekali jalan, dibanding rental mobil sekitar 500ribu/12 jam (all in) cuma dipake pp penginapan-tempat wisata dan selebihnya seharian di parkiran doank, kan mending uang nya dimanfaatin buat yang lain, heheh, kecuali kalo kalian dalam sehari bisa mobile ke banyak tempat dan banyak barang bawaan. Tapi ya semua tergantung kantong dan kenyamanan masing-masing. Untuk transportasi dari stasiun ke penginapan dan juga sebaliknya, kami pake taksi online dengan tarif sekitar 50-60ribuan sekali jalan dengan waktu tempuh +/- 45 menit.
  3. Oleh-oleh. Oleh-oleh yang dijual tidak hanya berupa makanan (kue dan aneka keripik, termasuk keripik buah kering yang jadi khas dari malang) tetapi ada juga kaos / setelan baju anak bertuliskan batu/Malang/tempat wisata yang ada disana. Untuk harga bervariasi. Kalo kaos mulai dari 35ribuan, untuk kue mulai dari 25ribuan (kalo kue artis sih pasarannya 60ribuan),  sedangkan untuk aneka keripik mulai dari 10ribuan tergantung berat dan jenisnya.
  4. Biaya lain-lain. Diantaranya adalah sewa e-bike seharga 100ribu/3 jam, naik kuda di bromo pp parkiran - kaki kawah merapi Bromo seharga 150ribu/kuda, kalo sekedar naik kuda berkeliling harganya 100rb/kuda, dan pengeluaran lainnya.


Baiklah, yang terakhir sedikit Tips liburan hemat Ala-ala keluarga kami:
  1. Namanya juga liburan keluarga, jadi harus ada pembagian tugas ibu & bapak. Disini yang jadi responsibility mamay adalah tara, sedangkan papay adalah semua barang-barang bawaan. Tapi meskipun udah bagi tugas, kita tetep saling bantu & mengingatkan satu sama lain.
  2. Untuk bepergian dengan kereta api, sebaiknya beli tiket dari jauh-jauh hari sehingga kalian bisa mendapatkan harga yang lebih murah, pilihan kelas yang lebih banyak dan tempat duduk sesuai pilihan. Sedikit cerita ya, 2-3 bulan sebelum berangkat pas kita cek tiket KA masih tersedia semua kelas dengan harga yang bervariasi dari paling murah-mahal. Pas 1 bulan sebelum berangkat eh udah banyak yang habis terjual, yang tadinya eksekutif paling murah 360ribu, tersisa harga murah di 395ribu dan itupun udah tinggal 5 kursi lagi, untungnya bisa duduk sebaris kalo pisah ya berabe juga kan.
  3. Karena perjalanan cukup jauh dan lama plus bawa balita, jadi sebisa mungkin anak cilik dibuat nyaman, bawa jaket dan bantal boneka, bawa mainan/cemilan kesukaannya. Dikondisikan kursi  tempat untuk tidurnya nyaman. Sebaiknya sih pilih yang waktunya malam. Kenapa? karena kan malam waktunya kita beristirahat/tidur jadi kemungkinan balita untuk bosan/cranky sangat kecil. Kecuali kalo perjalanan pendek yang cuma 1-3 jam mending di siang hari bisa dialihkan dengan pemandangan sepanjang perjalanan.
  4. Jangan buru-buru booking hotel/penginapan di satu aplikasi travel, ada baiknya kalian membandingkan dulu harga kamar per malam yang akan kalian pesan di beberapa aplikasi travel, karena biasanya masing-masing aplikasi travel punya promo yang berbeda. Ini juga berlaku untuk pesen tiket KA/pesawat.
  5. Jangan lupa bawa payung/topi, karena cuaca sekarang susah ditebak (apalagi klo musim ujan), ga lucu kan terjebak di satu tempat menunggu ujan berhenti sedangkan area yang mau di Explore masih banyak dan waktu terbatas.
  6. Minum vitamin setiap hari selama liburan untuk menjaga daya tahan tubuh,  kalo kita sih udah in love sama imboost (bukan promosi).
  7. Untuk ke Bromo, kalo kalian ga kuat dingin, jangan lupa beli heat pack di toko perlengkapan musim dingin, harganya ga mahal kok, bisa bikin hangat tubuh kalian.
  8. Bawa bekal makanan minuman sendiri selama perjalanan, apalagi kalo kalian punya simpenan penyakit lambung (kaya mamay). Jangan lupa juga bawa first aid kit, kalo kemaren sih mamay bawa 1 tas kecil khusus yang isinya obat pusing, obat mag, obat masuk angin, hand sanitizer, toilet sanitizer, antimo, minol (minyak obat luka), minyak kayu putih/minyak telon, plester luka, tissu basah dan kering, balsem.

Semoga informasinya membantu ya buat kalian yang mau jalan-jalan / berlibur ke Batu Malang & Bromo dengan kereta api. Happy holiday!!!!!!!!!!!!!!!!


Share:

Holiday is over, waktunya pulang!!!!

5 maret 2018

Hari ini adalah hari terakhir kami di kota Batu Malang. Padahal sebenernya masih banyak tempat yang pengen di explore lagi, tapi apa daya cuti papay terbatas. Hiks.
Pagi-pagi udah siap packing pulang, dan selesai sarapan di warung makan kecil di samping penginapan, kami berjalan ke arah kanan dari penginapan atau lebih kurang 100m berjalan kaki terdapat ruko besar yang menjual beraneka ragam Oleh-oleh khas kota Batu & Malang. 

Oleh-oleh yang dijual disini ga cuma makanan ringan atau sejenis cake, tapi ada juga beberapa peralatan memasak dari kayu dan kaos-kaos bertuliskan tempat wisata yang ada di Batu Malang. Kebanyakan makanan ringan yang dijual disini adalah keripik buah yang dikeringkan, seperti keripik apel, nangka, salak, pisang, singkong, telah. Ada juga keripik tempe, wingko, kue artis kekinian. Harga jualnya sekitar 5ribu-25ribu per bungkus sesuai dengan berat gram dari isi keripik di dalam kemasan.

Cerita dikit ya pas udah sampe dirumah, trus buka paket kripik buah kering aneka rasa, ternyata isinya cuma 8 potong buah kering kecil-kecil per kemasannya. Waktu itu kita beli paket sekitar 40rb isi 8 aneka keripik. Cuma bisa ketawa-ketawa aja, gila banget dah, semahal itu kah? Mending beli satuan isi 100gram harganya sekitar 15ribuan tp isinya lebih donk dari 24 slices keripik kering. Hahaha.

Ok, lanjut lagi ya. Selesai beli oleh-oleh, kami langsung balik ke penginapan untuk beberes lagi, final check mana tau ada yang masih ketinggalan dan belum masuk koper. Pagi itu jam udah menunjukkan pukul 09.30, karena kita harus check out jam 12.00 siang, jadi kita putuskan untuk beristirahat sebentar sebelum nanti jam 11.00 kita order taksi online untuk ke stasiun Malang kota baru.
Ternyata taksi online yang kita pesen ga pake lama, ga sampe 5 menit udah dateng, padahal kalo diliat dari map gitu, cuma ada sedikit banget. Awalnya sih mamay udah bilang nanti aja abis zuhur baru berangkat, tapi papay kekeuh takut ga dapet taksi jadi ya buru-buru deh.

Akhirnya sekitar jam 11.15 siang kami berangkat menuju stasiun. Kurang lebih perjalanan 45 menit, melewati jalur yang kurang lebih sama dengan jalur pas kita pergi. Waktu itu kita bayar 59ribu untuk rute omah anin ke stasiun kota baru.
Sesampainya di pinggir stasiun dan menurunkan koper + bawaan lain dari bagasi mobil, tiba-tiba drivernya  langsung disamperin gitu sama tukang parkir disana, udah sempet cemas sih, tapi untungnya ga apa-apa dan drivernya langsung buru-buru jalan lagi.
Karena kereta api Malabar yang bakal kita naikin baru ada jam 16.00 sore, jadi kemungkinan besar kita bakal nunggu lama di stasiun. 
Pintu masuk dan pintu keluar stasiun Malang kota baru berada di 1 tempat yang sama. Kalau pintu keberangkatan ada diawal, sedangkan pintu keluar ada di pintu selanjutnya berjarak kurang lebih 20m. Bisa dibilang stasiun ini cukup kecil. Ruang tunggu kereta juga terpisah untuk kereta eksekutif dan kereta ekonomi/bisnis.

Hal pertama yang kita lakukan pas masuk ke stasiun adalah print out tiket kereta, lanjut cari makan siang di sekitar stasiun. Disini banyak banget tempat makan, jadi ga perlu khawatir, tinggal jalan sedikit ke arah kanan / kiri, kalian udah bisa liat banyak tempat makan.
Setelah kenyang, niatnya mau main-main bentar ke taman yang ada patung singa tepat di seberang stasiun kereta api, tapi apa daya cuaca ga mendukung, ujan gede banget dan akhirnya kita cuma duduk di ruang tunggu luar.

Sedikit cerita (lagi) ya, karena ruang tunggu untuk kelas eksekutif bisa dibilang kecil terbatas dan kereta yang akan kami naiki jam 16.00 sore jadi baru bisa check in jam 15.00, dengan kata lain belum bisa masuk ke ruang tunggu eksekutif. Okelah ya kita ga masalah, emang karena kecepatan dateng, trus mamay mau nanya mushola untuk solat zuhur, karena di luar ruang tunggu eksekutif sama sekali ga nemu mushola. Petugas jaganya ga ramah banget, kita nanya tapi kok ya kaya yang ngomong sama mesin. Padahal kan harusnya petugas di public service gitu udah belajar ilmu public speaking, manners menghadapi penumpang.

Akhirnya setelah cukup lama duduk di ruang tunggu yang ada diluar, waktunya kita check in dan masuk ke ruang tunggu eksekutif di dalem. Waktu itu jam menunjukkan pukul 15.15, dan kita langsung menuju mushola untuk solat dan lanjut masuk ke gerbong kereta api malabar.
KA malabar dengan tujuan Malang- Bandung yang kita naiki, bisa dibilang berbeda dengan KA malabar Bandung - Malang. Entah karena gerbong yang berbeda atau apa. Dari segi Interior, KA api ini bisa dibilang kereta yang udah lama tapi masih terawat dengan baik, jarak antar kursi juga ga begitu luas, wastafel kamar mandinya pun lebih kecil, tetapi untuk pendingin udaranya jauh lebih dingin dibanding kereta pas kami berangkat.

Karena Malang lagi diuguyur hujan, jadi kami putuskan untuk beli makan malem di kereta. Sedangkan tara udah bekal nasi Abon yang kita beli pas makan siang. Makanan yang dijual di kereta antara lain ada mie goreng, nasi goreng, mie rica solaria, ada juga minuman seperti kopi, teh, air mineral. Harganya? Bisa dibilang cukup mahal dan ga sesuai sama rasa yang didapat, tapi lumayan bisa mengganjal perut. Saran aja sih mending kalian bekal aja sendiri beli makanan dari luar, selain harganya bisa lebih murah, rasanya juga lebih karuan. Hehehe. Waktu itu kami beli nasi rica dan nasi goreng merogoh kocek 66ribu, untuk kopi & teh seharga 8ribu per cup.

Perjalanan pulang kali ini, ga seperti perjalanan pas kita pergi. Mamay juga ga ngasih tara makan antimo, karena biasanya anak cilik dikasih antimo malah on terus. Hehehe. Sekitar pukul 19.30 malem, anak cilik tertidur juga, dan kali ini tidurnya nyenyak banget sampe pagi ga kebangun padahal udah beberapa kali dipindahin posisi tidurnya. Hahaha. Mungkin karena keretanya juga dingin, enak selimutan, ga seperti pas pergi, rambut dan badannya basah keringetan.

Setelah menempuh perjalanan panjang kurang lebih 16 jam, akhirnya kami tiba juga di stasiun kereta api Bandung. Akhirnya berakhir sudah liburan kali ini, alhamdulillah masih dikasih sehat & rejeki sama Allah bisa refreshing walaupun bentar, semoga nanti-nanti bisa lebih sering jalan-jalan (kode keras buat papay hahahah), at least resolusi tahun ini salah satunya udah kesampean, liburan keluarga.

Buat kami, perjalanan liburan bukan hanya perkara bisa mencapai tempat yang akan dituju, tetapi bagaimana cara kita menikmati proses perjalanan tersebut dan mendapatkan pengalaman baru yang bisa me-refresh diri dan pikiran kita.
Jadi mau apapun caranya, mau backpacker, mau pake tour, mau liburan mewah atau sederhana, semua bukan hanya tergantung dari kantong masing-masing tetapi juga keinginan (pola pikir) kalian dalam menikmati perjalanan liburan itu sendiri.

Semoga informasinya bermanfaat buat temen-temen yang mau liburan ke Batu Malang dan Bromo ya... Have a nice holidayyyyy!!!!!
Share:

Monday, March 26, 2018

Mau kemana? Ke Bromo!!!!!

3 maret 2018 - overnight trip to bromo

Sebenernya agak galau juga mau ikut trip ke Bromo, dan setelah ngobrol panjang sama papay, pertimbangan ini itu akhirnya kita baru pesen paket tur sehari sebelum keberangkatan kita ke Malang. Kita putuskan untuk ikut private tour dari batu tour (bisa cek instagramnya) seharga 452ribu per orang, pertimbangannya karena bawa anak kecil, jadi biar lebih bebas juga selama perjalanan karena isinya cuma kita doank, sedangkan kalo open trip biasanya harus memenuhi kuota 6-7 orang walaupun harganya jauh lebih murah dan harus gabung sama orang lain.

Cerita dikit ya, Kenapa galau? Pertama karena bawa balita kesana, trus juga dapet cerita dari temen yang udah lebih dulu kesana katanya jalan menuju bromo bener-bener ekstrem, berkabut dengan jarak pandang terbatas dan tepi jalan adalah jurang. Akhirnya mamay baca-baca Blog orang yang udah lebih dulu kesana, liat youtube Juga & baca berita terbaru kondisi jalan menuju bromo. Emang sih rada gimana, tapi setelah dijalanin, ga seserem yang dibayangkan di awal. Jalannya banyak tikungan / kelokan, minim pagar pembatas dan juga lampu penerangan jalan, tapi tenang aja, drivernya ga ngebut2 kok, udah hafal & terbiasa dengan jalur dan Medan jalan menuju Bromo. Disamping itu, yang paling utama jangan lupa banyak berdoa ya sepanjang perjalanan.



Kami berangkat sekitar jam 1 pagi dari penginapan dan menuju Bromo melalui jalur Pasuruan. Kurang lebih 3 jam berkendara, kami tiba di tempat penukaran mobil jeep (aka Toyota hardtop, gini ga sih tulisannya?). 
Setelah berganti jeep, kami melanjutkan perjalanan menuju penanjakan bromo untuk melihat sunrise. Sepanjang jalan menuju penanjakan, di kanan kiri jalan banyak sekali penduduk sekitar yang berjalan kaki sambil membawa hasil pertanian di pundak mereka, ngeliatnya sih asa envy gimana, bisa bangun pagi trus langsung aktivitas bekerja + sekaligus olahraga, padahal kebanyakan udah pada nenek2/kakek2 gitu tapi kelihatan fisiknya masih kuat banget. Ga cuma itu, karena disini masih banyak penganut agama hindu, jadi dalam jarak berapa ratus meter di sisi jalan pasti ada mini gapura sesaji gitu. Kurang lebih setengah jam perjalanan, sekitar pukul 04.30 kami tiba di parkiran penanjakan.


Sesaat turun dari jeep, udara dingin langsung menyerang dan anak cilik pun terlihat kedinginan, buru-buru kita pasangin heat pack di seluruh badannya. Tapi ga sampe 10 menit udah minta dilepas karena kepanasan, dan mulai dari situ udah ga pake lagi deh heatpack cuma pake double jaket aja. Pas kita kesana, emang rada dingin gitu di menit-menit awal, tapi lama kelamaan udah biasa dan sesaat setelah matahari muncul udah ga terlalu dingin. Disana ada sewa jaket dan sewa tikar untuk duduk-duduk digazebo sambil menunggu sunrise. Waktu itu kita sewa tikar seharga 25ribu. Walaupun ga dapet pemandangan sunrise yang bagus, tapi bersyukur banget bisa menyaksikan langsung kebesaran Allah ini, masya Allah rasanya ga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kalo kalian lagi main-main di Batu/Malang/Surabaya, harus banget mampir kesini, rasa lelah dan was-was sepanjang perjalanan bener-bener terbayarkan.

Rute selanjutnya setelah melihat sunrise dari penanjakan adalah padang savana, pasir berbisik, bukit teletubbies dan  kawah merapi. Kami berangkat sekitar pukul 05.45 menuju ke pasir berbisik yang letaknya dibawah. Fofotoan sebentar, lalu lanjut lagi ke bukit teletubbies dan melakukan aktivitas yang sama, berjalan sedikit menaiki bukit dan cekrek2 foto, hahaha. Dan rute wisata bromo terakhir yang kami datangi adalah kawah merapi.

Pasir berbisik / Pasir bersisik

Kaki kawah gunung bromo


Disini kami menyewa kuda seharga 150ribu untuk perjalanan pp dari tempat parkiran menuju kaki kawah yang jaraknya kurang lebih 2km. Kalo jalan kaki kayanya lumayan juga, haha. Pengennya sih naik ke atas kawah, tapi berhubung anak cilik maunya digendong dan pertimbangan saat itu lagi rame yang naik ke atas, tangganya juga agak kecil, belum lagi pagar pembatas di atas kawah yang kita liat cuma sebatas lutut orang dewasa, jadi ya harus puas sampe di kaki kawah aja. Lagi lagi nanggung banget kan ya, tapi ya ga bisa egois juga karena anak jadi pertimbangan utama.


Sekitar pukul 10.00 pagi kami tiba kembali di tempat penukaran mobil jeep dan melanjutkan perjalanan pulang. Pas pulang ditawarin sama tour guide nya untuk mampir makan duren, lupa sih waktu itu di desa mana, dan puas banget makan duren ditempatnya, harganya mulai dari 10rb-40rb. Dan ibu yang jual juga jujur banget, kalo duren yang dibuka jelek, ga akan dihitung, jadi kita cuma bayar yang kita makan aja.
Kenyang makan duren, kita melanjutkan perjalanan pulang dan tiba kembali di penginapan sekitar pukul 13.30 siang. Lanjut mandi, solat, makan & istirahat.

Mungkin ada yang nanya, tara gimana, ga apa-apa bawa balita? Alhamdulillah anak ini bageur banget sepanjang perjalanan. Dari mulai penginapan sampai ke penukaran jeep, tara tidur nyenyak, lanjut lagi tidur di setiap jalan menuju rute pemberhentian selanjutnya. Tara juga excited banget main dan lari-lari di pasir berbisik, apalagi pas ke bukit teletubbies sibuk nyariin mana si teletubbiesnya kok ga keluar-keluar. Hahaha. Trus naik kuda menuju kawah merapi.
Makannya gimana? Untuk dewasa sih ga perlu khawatir soal makan, karena disana banyak banget warung kecil yang jual makanan dan minuman, kaya bakso, popmie, kopi/teh. Kalo untuk tara, mamay udah bekal roti, cereal dan susu.

Trus kalo untuk Toilet? Tenang aja, disini ada kok toilet berbayar. Ada yang 3ribu ada yang 5ribu, tergantung airnya berasal dari mana. Jadi kalo kata mas drivernya sih yang 5ribu itu airnya dibawa langsung dari desa, kalo yang 3ribu itu airnya dari sumber mata air disitu langsung, warnanya agak kekuningan, jadi kalo kalian rada sensitif mending beli air mineral aja, hehehe. Tapi sayang  pas ke toilet yang ada di deket kawah merapi, hampir semua kamar kecilnya ga ada penerangan, jadi agak gelap2an gitu, repot sih kalo bawa anak-anak.

Pokoknya buat kalian yang hobi ataupun ga hobi traveling, ini salah satu destinasi wisata yang harus masuk ke dalam list perjalanan yang bakal kalian datangin!!!!!!
Share:

Main ke Jatim Park 2 & Museum Angkut

4 maret 2018

Tempat wisata di Batu yang terakhir kami kunjungi adalah Jatim Park 2 yang lokasinya di seberang penginapan berjarak 100m dan museum angkut yang waktu berkendaranya ditempuh sekitar 5 menit dari penginapan.

Jatim Park 2

Kami berangkat menuju ke Jatim Park 2 sekitar pukul 09.00 pagi, karena menurut info yang didapat dari ibu penjaga penginapan, area ini buka jam 10 pagi. Tapi pas kita kesana udah rame yang dateng dan antri beli tiket, tapi sih antriannya masih pendek kok, padahal bisa dibilang kesana lagi weekend (hari minggu). Banyak acara family gathering kantor juga. Tiket masuk yang ditawarkan beragam, ada tiket single entry untuk masuk ke satu tempat, ada juga paket terusan. Waktu itu beli tiket terusan untuk 3 tempat yaitu batu secret zoo, museum satwa dan eco Green Park, seharga 150ribu per orang. Lagi dan lagi anak kecil diatas 85cm udah harus bayar full.


Karena masih pagi sekitar pukul 09.30 dan area batu secret zoo belum dibuka, jadi kami menuju ke area eco Green Park yang udah lebih dulu dibuka. Kebetulan pas masuk kesana lagi ada pentas seven wonder shows yang bercerita tentang Jaka Tarub. Berhubung waktu terbatas, jadi nontonnya ga sampe selesai dan keburu ujan pula, jadi buru-buru cari tempat berteduh. Dan kemudian tiba di area insect yang didalamnya banyak terdapat kupu-kupu & berbagai serangga (mati) yang udah diawetkan. Keluar dari area ini, kami masuk ke area burung. Disini banyak terdapat spesies burung yang jarang kita lihat di kebun binatang biasa. Kebanyakan spesies dari luar, seperti Afrika. Kami juga sempet foto langsung dengan burung merak. Burung-burungnya masya Allah cantik-cantik banget, berwarna warni. Disini banyak petugas yang berjaga, dan untuk foto bersama burung tidak dipasang tarif khusus, hanya disediakan kotak donasi untuk perawatan satwa yang ada disana. 

Eco Green Park

Rute selanjutnya setelah keluar dari area "per-burung-an" adalah rumah terbalik. Disini mirip tempat foto kekinian di dalam rumah yang perabotnya semua terbalik, apa ya namanya, kalo ga salah sih upside down World yang ada di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogya dan Bali.
Rumah terbalik - Eco Green Park

Setelah dari rumah terbalik, area selanjutnya ada semacam watery playground, jadi kaya main di playground tapi sambil basah-basahan gitu, ada ember raksasa yang setiap beberapa menit menumpahkan air kebawah. Disebelah area ini, terdapat gambar atau 3d painting yang mirip-mirip dengan tempat foto kekinian.


Di beberapa sudut area eco Green Park juga ada contoh-contoh tanaman hidroponik, hidrolik air, dan Iptek lainnya yang pernah kita pelajari waktu sekolah dulu (anak ipa sih dulu tapi sayang udah pada nguap semua, heheh)

Area terakhir di eco Green Park ini adalah semacam edukasi tentang bumi, ada simulasi gempa, ruang udara/angin, ada igloo juga. Sebelum pintu keluar ada juga semacam bioskop atau teater gitu yang menayangkan pertunjukan (lupa waktu itu lagi ada film/pentas apa, hehehe). Untuk tempat makan, disini ada foodcourt yang cukup besar dengan beragam pilihan makanan dan harganya juga masih dibilang standar tempat wisata. Cuma waktu itu kita ga makan disini, kita makan di cfc yang lokasinya ada didekat parkiran motor. Setelah kenyang, kita lanjut zuhur dan beristirahat sebentar di musholla yang ada di area parkiran Jatim Park 2.

Entry gate Batu Secret Zoo

Kurang lebih pukul 13.30 siang, kami melanjutkan ke area Batu Secret Zoo. 
Karena kaki udah pegel banget abis muter-muter di eco Green Park, niatnya sih mau rental e-bike, ternyata eh ternyata baru ada di lantai bawah selepas keluar dari area aquarium. 
Jadi pas kita masuk ke Batu Secret Zoo, kita harus menaiki beberapa anak tangga dulu, lalu kemudian berjalan menurun kebawah. Pertama masuk kita disambut dengan hewan tikus raksasa, monyet lucu yang super duper kecil dan berbagai spesies monkey lainnya, lalu ada juga hewan yang berekor belang-belang seperti di film kartun Madagascar. 
Kemudian lanjut berjalan menuju area aquarium. Sepanjang perjalanan menuju aquarium, di kanan kiri jalan banyak terdapat beberapa hewan seperti kuda nil, rusa, babi hutan, Black panther, dan hewan-hewan lainnya yang baru mamay liat disini. Hewannya aktif banget bergerak. Dan banyak juga petugas yang berjaga disini. Meskipun berada di dalam pagar pembatas, tapi hewan-hewan ini dibiarkan berkeliaran di dalam kandangnya, tanpa diikat sama sekali.

Pas masuk ke area aquarium, disini banyak banget hewan laut yang cantik-cantik berwarna warni, mulai dari ikan nemo dan dori, bintang laut, belut listrik, kuda laut, hiu, belut yang bermotif kaya leopard gitu, ada juga kolam sentuh.

Perjalanan selanjutnya  ada tempat owl dan pinguin. Gemes deh liatnya. Dan akhirnya setelah kaki mulai lelah, mamay jadi kuli panggul, eh ketemu sama tempat rental e-bike. Harganya sama kaya di Jatim Park 3, 100ribu untuk 3 jam. Dan ada tambahan biaya 35ribu per jam.

Rute berikutnya adalah area hewan seperti kuda, kera, singa, harimau, beruang, badak, jerapah. Dan kebetulan banget pas kita lagi lewat di depan kandang jerapah, lagi ada jadwal kasih makan sama petugasnya, jadi setiap pengunjung yang lewat dikasih kesempatan untuk nyuapin jerapah. Petugasnya juga bilang kalo ga boleh kasih makan sembarangan ke hewan yang ada di bonbin, karena kalo kebanyakan makan bisa obesitas, kalo salah makan Hewannya juga bisa sakit. Tuh denger ya buat kalian yang masih suka kasih makan hewan sembarangan tanpa seizin petugas jaga. Mereka kan makhluk hidup juga.

By the Way, sebelum kasih makan jerapah, kami sempet naik perahu yang berkeliling di danau buatan, atau di area yang bertuliskan "kapal nabi nuh".
Awalnya mikir pas keluar dari area Batu Secret zoo bakalan langsung masuk ke museum satwa, ternyata ga donk. Jadi didalam area Batu Secret Zoo ini bisa dibilang ada banyak wahana lain yang ujungnya berakhiran "land" kaya adventure land, wonderful land, dll. Nah di masing-masing area tersebut ada playground anak-anak, wahana permainan air, gajah terbang, jelajah 5 jaman, safari keliling dengan kereta, bombom car, naik kuda poni, permainan mirip-mirip di dufan yang bukan cuma bisa dinikmati anak-anak tapi juga dewasa.

Berhubung dan berhubung lagi waktu terbatas dan masih ada 2 tempat lagi yang belum dikunjungi, jadilah ga semua wahana di area "land" ini bisa dinikmati, belum lagi papay mendadak pusing kepala sebelah jadi harus istirahat sebentar, beli obat dulu di minimarket yang ada di lokasi pohon inn hotel.
Begitu papay agak mendingan, sekitar pukul 15.30 kami lanjut masuk ke museum satwa. Di museum ini isinya semua hewan (mati) yang udah diawetin, tetapi ada juga beberapa replika hewan yang dibuat mirip banget dengan aslinya. Walaupun isinya ga hidup, tapi hewan-hewan di museum ini bener-bener terlihat "hidup", bagus deh pokoknya, kalo kesini harus mampir dan berkeliling. 

Museum Satwa

Kurang lebih 1,5 jam berkeliling, kita langsung melanjutkan perjalanan menuju museum angkut dengan berkendara selama 5 menit dari Jatim Park 2.


Museum angkut

Kami tiba di museum angkut sekitar pukul 5 sore. Dan alhamdulillah meskipun pas weekend tapi udah ga terlalu rame, ntahlah mungkin karena udah sore atau apa, yang jelas pas kesana puas banget ga harus antri2an untuk foto atau sekedar menikmati semua yang ada di museum angkut. Harga tiket masuk di hari minggu adalah 100ribu per orang, dan tara udah bayar full. Untuk yang bawa kamera kena charge 30ribu.

Setelah dipasangkan gelang tiket oleh petugas yang berjaga, kami masuk ke area pertama yang isinya adalah alat angkutan darat dan udara dari masa ke masa, seperti sepeda, kereta kuda, mobil antik dan pesawat tentara. Meskipun di beberapa spot sudah tertulis "untuk tidak memegang" tapi ternyata masih banyak juga yang gatel tangannya. Bisa kelihatan dari beberapa bekas telapak tangan yang menempel di kaca dan body mobil antik. Dan petugas-petugas jaga yang lagi sibuk bersihin dan ngelap mobil dengan cairan khusus pengkilap mobil.



Menuju area selanjutnya dengan menaiki lift ke lantai 2. Disambut dengan alat transportasi becak dari berbagai daerah, ada kereta kuda juga, replika aneka kapal, mobil uji coba tucuxi yang pernah kecelakaan dan dikendarai oleh dahlan iskan. Nah sebelum lanjut ke area belakang, jangan lupa untuk naik ke atas terlebih dahulu. Tangga garbarata yang ada di sisi kanan lantai 2. Kalian ga cuma bisa liat pemandangan kota batu dari lantai atas, tapi di sini juga ada replika pesawat presiden yang katanya (lagi) mandatory photo spot kalo ke museum angkut selain di area broadway.

Turun ke bawah, kita menuju ke ruangan yang isinya koleksi perangko dan mata uang dari berbagai negara. Keluar dari sini, kita menuju ke area Outdoor dari museum angkut. Yup, replika kota Jakarta tempo dulu. Gemes banget deh sama ornamen-ornamen yang ada di replika bangunan ini. Bisa dibilang tempat foto yang instagrammable. Sepanjang jalan ini bisa digunakan sebagai spot foto yang bagus. Lalu lanjut lagi berjalan ke dalam ada spot foto dengan perabot yang Vintage (jadi kepikiran tar kalo udah punya rumah sendiri, pengen bikin rumah yang bernuansa Vintage, heheh, aamiin). Keluar dari area ini, tiba deh kita di tempat yang jadi mandatory photo spot museum angkut. Garis-garis tanda penyeberangan jalan yang berlatarkan broadway. Replika bangunan-bangunan disini sih menurut mamay mirip-mirip lah dikit kaya universal studio (halah, kaya yang udah pernah kesana aja si mamay, padahal cuma liat foto doank, wkwkwk).


Kirain udah bakal finished, ternyata eh ternyata pas nanya ke petugas jaga masih luas area yang harus dilewati. Huft, kebayang donk ga ada e-bike, ga bawa stroller juga, jadilah jadi demi anak, mamay jadi kuli panggul lagi.  Capek ga? Jangan ditanya, udah berasa kaya zombie aja. Tapi ya harus kuat karena udah tempat terakhir yang dikunjungi sebelum besoknya pulang ke bandung. Hahaha.
Lanjut ke buckingham palace, dan disini naik kereta sama anak cilik 1 putaran, lumayanlah istirahat bentar abis gegendongan. Trus lanjut lagi masuk ke area luar negeri lainnya, ada replika menara eiffel, mobil-mobil antik lagi dari berbagai negara, replika toko-toko & resto lucu. Dan terakhir ke area Outdoor lagi sebelum pintu keluar yang berupa lorong dengan jalan bergoyang seperti sedang berada di dalam kereta api.

Akhirnya selesai juga wisata di museum angkut, jam sudah menunjukkan pukul 18.30 malam. Sebelum pulang, kami makan malam dulu di pasar Apung yang berada didekat pintu keluar museum angkut. Di pasar Apung ini ga cuma ada yang jual makan dan minum tapi banyak juga yang jual souvenir lucu-lucu.
Setelah kenyang, kami lalu melanjutkan perjalanan pulang kembali ke penginapan untuk beristirahat.
What a tired day but we had some fun.
Share:

Liat Dino & patung lilin di Jatim Park 3

2 Maret 2018





Setelah beristirahat beberapa jam, kami bersiap-siap menuju Jatim Park 3 yang berjarak kurang lebih 4km dari penginapan atau ditempuh hanya dengan 5 menit berkendara. 
Jatim Park 3 merupakan tempat wisata baru yang ada di kota Batu, kalo ga salah sih baru grand opening akhir tahun lalu. Di kawasan Jatim Park 3 atau yang lebih dikenal dengan Dino Park, ga cuma ada Dino mall yang isinya seperti mall kebanyakan & restoran, tetapi ada juga wahana lain seperti galeri musik dunia (yang isinya berbagai alat musik dari seluruh dunia, dari masa ke masa, harga tiket masuknya pas kita kesana 40ribu per orang), ruang tanpa batas (yang isinya ruangan kaca dengan lampu-lampu gitu, harga tiket masuknya kalo ga salah sekitar 40ribu per orang), ada juga virtual world, dan yang terbaru ada the Legend star yang mirip-mirip kaya museum patung lilin terkenal Madame Tussauds. Jam operasional Dino Park adalah pukul 11.00 - 18.00.

Awalnya sih kita kesini cuma buat ke Dino Park aja sesuai request-nya anak cilik, ternyata karena ada wahana yang baru dibuka, yaitu The Legend Star, jadi mau ga mau beli tiket seharga 150ribu per orang untuk masuk kedua tempat tersebut. Anak yang tingginya di atas 85cm udah bayar full. Kita mulai masuk ke area Dino Park pukul 14.00 siang. Saat masuk ke gate-nya, petugas akan memasangkan gelang tiket yang udah dibeli dan kita langsung disambut dengan replika dinosaurus yang cukup besar, tapi rada gimana sih, pas masuk gitu kaya ditodong foto (hehehe), sebenernya kalo ga mau juga ga apa-apa, tapi si mbak nya bilang cuma ambil foto doank buat dokumentasi, trus kita dipakein gelang deh buat tanda kalo-kalo mau ambil fotonya pas di pintu keluar nanti. 

Lanjut kita explore area indoor dari Dino Park, bisa dibilang mirip mini museum gitu deh. Ada kerangka-kerangka Dinosaurus, peralatan yang digunakan untuk fosil (apa ya namanya lupa, hahahah, maklum udah tua), hewan-hewan reptil (mati) yang udah diawetkan, beberapa games tentang dinosaurus (tapi sayangnya sih pas kesana, ada beberapa permainan gitu yang kondisinya masih dalam perbaikan). Lanjut dari area yang mirip museum mini ini, kita turun ke bawah untuk antri naik kereta 5 zaman. Untungnya bukan pas weekend dan musim liburan, jadi pas kesini ga begitu rame, malah mungkin bisa dibilang agak sepi, meskipun tetep antri tapi pendek banget. Tapi ya tapi, sebelum masuk ke area kereta 5 jaman, kita diminta foto dulu (yang lagi-lagi katanya buat dokumentasi). Selesai difoto baru deh masuk ke antrian kereta. Setelah jumlah pengunjung lengkap sesuai jumlah kursi yang ada di kereta, barulah pintu masuk kereta di buka.  Sebelum kereta berjalan, kita akan disuguhi film singkat tentang sejarah dinosaurus dari awal hingga punahnya spesies tersebut. Selesai menonton film, lalu tirai pun dibuka dan kereta mulai berjalan memasuki area replika 5 jaman. Kurang lebih 10-15 menit total waktu untuk menikmati kereta 5 jaman ini, tapi ga termasuk waktu antrinya ya. hehehee. Pas pintu keluar dari kereta ini, banyak petugas foto yang nawarin cetak foto 3 dimensi yang katanya baru pertama di Indonesia, anti air, bla-bla-bla, tapi karena kita ga begitu minat, jadi langsung kabur deh. hahaha. 

Selesai dari area indoor & kereta 5 jaman, kita memasuki area outdoor. Disini mulai terlihat banyak e-bike yang terparkir untuk disewakan. Harga sewa e-bike per 3 jam adalah 100ribu, dan untuk tambahan waktu adalah 35ribu per jam nya (kalo ga salah, maaf mamay lupa lagi). Kita sewa 1 e-bike karena anak cilik udah ngebet banget pengen naik ini. Sesekali papay & mamay gantian naik e-bike dan bertukar peran jadi fotografer dadakan, hahaha. Area outdoornya cukup luas, menurut mamay masih bisalah di explore dengan jalan kaki, tapi kalo untuk menghemat waktu dan tenaga, apalagi sama balita dan ga bawa stroller, e-bike is a must deh. 


The Rimba area - Dino Park


Area outdoor pertama yang kita lewati adalah The Rimba yang isinya taman penuh dengan dinosaurus di sisi kanan kiri jalan, lalu mengikuti rute selanjutnya ada Ice Age yang isinya hewan-hewan seperti mammot, ya kurang lebih isinya sama seperti yang ada di film kartun Ice Age, Lumayan kerasa dingin sih, mungkin karena area itu cuma isinya kita doank, hahaha, ditambah dengan dekorasi putih-putih seperti musim salju. 

Keluar dari Ice Age, kita masuk ke Aquarium 3d. Di pintu masuk ada petugas yang bakal kasih pinjem kacamata 3d untuk dipakai selama kita berada di Aquarium. Lagi-lagi isinya cuma kita doank, ga ada orang lain, tapi rada gimana ya, dan disini e-bike ga boleh masuk, Jadi harus diparkir diluar. Tapi karena kemaren kita ga tau, jadi  kita dibantu sama petugasnya, e-bike yang kita sewa udah diparkir di pintu keluar. 

Setelah dari The Rimba, kita lanjut main di "playground jebakan" yang letaknya ada disamping tempat masuk area tersebut. Sebenernya sih ga mau main, tapi anak cilik kepengen banget, jadi mau ga mau ya main juga. Kenapa mamay bilang "playground jebakan"? Karena playground ini ga bisa putus ditengah jalan, harus diselesaikan sampe ke tempat finish-nya baru kita bisa keluar. Awalnya sih mikir ini kaya playground biasa, tapi eh tapi, ternyata eh ternyata, kejebak donk. Jadi permainan disini bikin kita turun naik gitu untuk pindah ke tahapan selanjutnya. Dan tangga naik turun yang digunakan itu bisa dibilang sempit, kecil dan goyang-goyang. Ga cuma itu ada tangga yang bentuknya cuma kaya tiang-tiang tersusun doank. Kebayang donk, beberapa spot di area permainan juga basah dan licin sehabis hujan. Dan sama sekali ga ada pengaman, beda dengan playground anak-anak yang besi-besinya dilapisi busa dan terpal warna-warni. Belum lagi, tara ga berani turun naik tangga curam nan sempit, jadi ya mamay mau ga mau harus jadi "kuli panggul" selama di area playground, sampe akhirnya didekat tempat finish dan harus naik lintasan satu tangga terakhir, mamay udah nyerah, tangganya tinggi banget dan cuma berupa tiang-tiang tersusun. Karena takut jatuh, akhirnya mamay bilang ke papay untuk tanya ke petugasnya biar bisa keluar. Awalnya petugasnya bilang harus diselesain sampe abis, tapi setelah mamay jelasin ini bakal bahaya kalo dilanjutin, akhirnya dibukain deh jaring-jaring dibagian bawah dan kita keluar.
Kayanya playground ini bukan untuk anak kecil deh tapi untuk anak yang udah gede. Meskipun pas ada yang masuk trus nanya ke petugasnya boleh ga anak kecil masuk? trus si mas nya bilang boleh asal didampingi, tapi tetep aja ini ga mamay rekomendasiin. 

Selesai dari area Dino Park, kita lanjut masuk ke area The Legend Star yang buka mulai pukul 13.00 - 21.00. Awalnya sempet bingung masuk dari mana, setelah tanya ke petugas, untuk yang bawa e-bike masuknya dari pagar samping tempat penyewaan e-bike. Bisa dibilang ini bagian belakang (edit) dari area tersebut, karena bagian depannya adalah bangunan replika White house yang isinya juga ada patung lilin. 
The Legend Star 

Didalam area The Legend Star ini banyak sekali patung lilin mirip-mirip dengan madame tussauds (padahal mamay jg belum pernah kesono hahaha, sotoy banget). Patung pertama yang kita liat adalah pemain bola seperti David Beckham, Ronaldo. Lanjut ke ruang selanjutnya ada pemain basket, trus ada juga pemain film cina yang terkenal kaya Jacky chan, Andy Lau, pemain film hollywood, tokoh avengers, super hero, yang bikin anak cilik teriak kegirangan bisa ketemu sama wonderful woman. Heheh. 

Karena udah mulai sore, dan kita harus pulang lebih cepet untuk persiapan ikut overnight trip ke Bromo, jadi ya buru-buru deh keluar, padahal ya padahal masih ada 1 area lagi yang belum di explore, sebenernya sih udah diliat tapi cuma sepintas doank  (areanya di luar disamping gedung white house, disana ada replika kerajaan majapahit, replika ikon kota dari berbagai negara). Dan sedihnya kamera + hp mamay juga dipegang sama papay yang udah lebih dulu jalan keluar. Hiks. Sebel sih iya, karena nanggung banget kan, trus si papay bilang kalo ga gitu bakalan pulang malem, huhuhu, ya demi bromo juga sih akhirnya dengan sedikit berat hati kita pulang jam 5 sore. 

Sepulang dari Jatim Park 3, kita lanjut beli makan malem di cfc yang lokasinya di seberang penginapan atau bisa dibilang satu area dengan Jatim Park 2. Lanjut istirahat untuk persiapan overnight tour ke Bromo jam 1 pagi.




Share:

Friday, March 16, 2018

Liburan Keluarga ke Batu Malang

Akhirnya setelah sekian lama absen liburan keluar kota, tahun ini kita liburan juga. Kemana? Batu!!! Kenapa kota ini yang jadi pilihan tempat liburan? Singkat aja sih karena ini request-nya anak cilik, hahaha. Kalo yang request mamay sih bakalan susah di-approved, hehehe.

Obrolan soal liburan ke Batu berawal dari anak cilik yang suka banget nonton acara anak di salah satu stasiun tv yang kebetulan lagi episode jalan-jalan ke tempat wisata di Batu Malang. Alhamdulillah papay bisa cuti (walopun teteup sih ditelponin mulu, hahaha), alhamdulillah ada rejekinya juga, jadi yaudah  deh langsung di-segera-kan (sekaligus jadi kado ultah ke-4 buat anak cilik). Karena biasanya sih gitu, kalo rencana-rencana tapi ga langsung eksekusi, ujung-ujungnya batal. 

Apa aja sih yang dibawa? Niat awalnya sih cuma bawa 1 koper, 1 tas backpack dan 1 kantong kecil makanan, tapi pas udah packing ulang jadi bawa 2 koper kecil + 2 tas backpack. Belum lagi tar pulang, pasti beranak-pinak lagi. Hahahah.
Isinya apa? Kalo tas backpack mamay isinya semua makanan dan minuman untuk bekal di perjalanan. Waktu itu dibawain bekal lontong isi ayam sama mama mertua buat makan malem di kereta, jadi kalo selesai makan tinggal buang aja sampahnya, ga repot deh. Kalo tara sih bekal yang simple aja, nasi + abon + nugget + scrambled egg. 
Sedangkan tas backpack yang dibawa papay, isinya semua peralatan/perlengkapan selama di kereta, mulai dari mukena, bantal leher, jaket, tas kecil yang isinya kebanyakan first aid kit (antimo, obat masuk angin, vitamin, minyak kayu putih, plester luka, minol, hand & toilet sanitizer), tissue, charger, kamera. Kalo koper sih isinya udah pasti baju-baju kita.


Perjalanan kami dimulai dari stasiun kereta api Bandung menuju stasiun Malang kota baru dengan waktu tempuh +/- 15jam. Kereta baru akan berangkat pukul 15.45 sore dan tiba di stasiun tujuan pukul 07.08 pagi keesokan harinya. Pas kita berangkat sih bukan musim liburan sekolah /peak season/long weekend, tapi stasiunnya teteup rame banget. Keretanya berangkat bener-bener on time. Telat sedikit aja udah deh, hangus tuh tiket kereta, petugasnya juga disiplin banget. 

Kereta yang kami tumpangi adalah kereta api Malabar (kelas eksekutif). Meskipun bukan kereta baru, tapi gerbong kereta (gerbong 1) ini terawat dengan baik, joknya dilapisi kulit sintetis, ada sandaran kaki, jarak antar kursi juga luas, ada tv, ada bantal + selimut kecil, sayangnya sih pas berangkat waktu itu ac-nya kurang dingin, tara aja sampe basah keringetan.
Sebenernya sih kalo mau lebih hemat lagi biaya liburannya, bisa pilih kereta api kelas ekonomi, cuma berhubung kita bawa anak balita dan perjalanannya juga cukup jauh dan lama, jadi kita putuskan untuk pilih kereta yang nyaman.  Karena sebelumnya kita udah liat-liat di youtube dan baca-baca blog orang juga yang udah lebih dulu ke Malang dengan kereta berbagai kelas. 

Seperti biasa, mamay selalu ga bisa tidur dengan nyenyak dimanapun kecuali di kasur sendiri, matanya sih merem tapi pikiran suka kemana-mana, hahaha. Envy deh sama orang yang bisa tidur dengan cepat dan nyenyak di segala tempat dan kondisi. Tara juga tidurnya kurang begitu nyenyak di awal-awal, mungkin dia terlalu excited, setiap kali denger pengumuman dari kereta tentang pemberhentian stasiun kereta selanjutnya, dia pasti kebangun dan menanti kota malang disebut. Hahaha. Tapi udah jam 1 keatas mulai nyenyak tidurnya sampe pagi.
Sebenernya sih pas kita masuk kereta, kursinya sama sekali ga full terisi semua, jadi biasanya di pemberhentian stasiun selanjutnya ada yang naik lagi tapi ada juga yang turun, sedangkan yang benar-benar turun di stasiun akhir dari perjalanan stasiun awal cuma ada beberapa orang aja.

Akhirnya setelah melalui perjalanan panjang, kita tiba juga di kota Malang. Rada serem sih kalo liat keluar karena beberapa kali ngelewatin jurang dan sungai, rasanya pengen cepet-cepet sampe deh, heheh, keberanian mamay emang parah banget semenjak udah jadi emak-emak.
Pemberhentian kita adalah di stasiun Malang kota baru, yang merupakan tempat pemberhentian terakhir dari perjalanan kereta api malabar. 
Sesampainya di stasiun tujuan, kami langsung bergantian absen ke kamar kecil, haha. Selanjutnya mencari sarapan di tempat kuliner yang kata mbah google udah terkenal banget di Malang dan wajib dicoba.

Apa itu?? Rawon tessy!!!!. Bukan warung makan milik penyanyi tessy pelawak ya. Heheh. Kurang lebih jarak yang ditempuh dari pintu keluar stasiun Malang kota baru ke rawon tessy adalah 200m. Jadi begitu keluar stasiun, langsung jalan aja ke sebelah kiri, jangan ke kanan/ nyebrang. Lurus terus +/- 200 m di sisi kiri jalan ada warung makan kecil bertuliskan "rawon tessy" disebelahnya ada toko helm. Yes, we did it!! Ga pake nyasar, heheh. Udah berasa turis beneran gegeret koper sepanjang jalan dari stasiun kesini, untungnya masih pagi jadi jalanan juga belum terlalu rame. 

Ditempat ini ga cuma jual nasi rawon aja, tapi ada juga pilihan menu lain seperti nasi campur dan nasi sop. Untuk pilihan lauk nasi campur bervariasi mulai dari empal, usus, perkedel, tempe. Harganya bisa dibilang standar, kita makan bertiga dengan menu 2 nasi rawon dan 1 nasi campur plus tambahan lauk seperti empal, perkedel & usus seharga 80ribuan. Soal rasa? Top markotop deh, dagingnya bener-bener empuk, ga alot sama sekali, bumbunya juga pas meresap. Wajar kalo tempat makan ini jadi kuliner favorit di Malang yang wajib dicoba.

Udah kenyang sarapan di rawon tessy, kita lanjut order taksi online untuk ke penginapan di Batu dengan tarif +/- 60ribu. Awalnya sih drivernya ga mau nyamperin, malah kita yang disuruh jalan ketempatnya dia, sebel kan? Ya namanya juga kota orang yang baru pertama kali kita kunjungi jadi wajar donk kalo kita ga ngerti detail area di tempat ini dimana2nya. Akhirnya pas mau dicancel, eh si bapaknya dateng. Trus buru-buru gitu deh, dan dia cerita kalo taksi online disini masih takut-takut gitu karena pernah ada kejadian *bip* sama preman sewaan yang ga suka dengan beroperasinya mereka. Emang iya sih, sebelumnya mamay juga pernah nonton dan baca berita tentang operasional taksi online di kota Malang. Tapi ya so far masih aman-aman aja kok. 
Sepanjang perjalanan, bapaknya nawarin kartu nama gitu, jadi mereka punya bisnis keluarga kalo mau tur ke batu dan bromo. Bapaknya ramah deh, tiap kita ngelewatin tempat yang terkenal gitu, pasti dijelasin panjang lebar sama dia, udah kaya tour guide aja. Mayan sih dapet info wisata gratisan. Hahaha. 

Perjalanan dari Rawon Tessy yang berjarak 200m dari stasiun kereta api Malang kota Baru ke penginapan kita di Batu ditempuh kurang lebih 45 menit. Jalan yang kita lewati juga kebanyakan jalan yang kecil, jadi mirip-mirip kalo jalan ke arah lembang gitu yang 2 arah untuk 2 mobil. 
Pukul 09.30 pagi, akhirnya kami tiba di Omah Anin Guest House, penginapan yang sudah dibooking via airy rooms 1 bulan sebelum keberangkatan ke Batu. Kenapa pilihan tempat menginap ada di Batu? Karena tempat wisata yang mau kita explore semuanya ada di Batu, jadi lebih dekat dan bisa hemat waktu dan biaya juga. 

Omah Anin Guest House ini letaknya di sebuah perumahan yang ada di kota Batu, tempatnya gampang dijangkau karena berada di bagian paling depan Perumahan Batu Permai, dan bagian depan rumah ini langsung menghadap ke jalan raya. Lokasi penginapan ini juga sangat strategis, dekat sekali dengan Jatim Park 2, tinggal nyebrang trus jalan kaki 100m sampe deh disana.  Tempat makan juga banyak, jaraknya cuma 100m dari penginapan ada restoran siap saji dan restoran biasa yang menjual aneka makanan dan minuman. Mau cari oleh-oleh? tinggal jalan kaki aja 100 m di sebelah kanan penginapan ada ruko besar yang berjualan aneka oleh-oleh mulai dari makanan, kaos sampe ke peralatan dapur dari kayu. Masjid juga ada berjarak 3 rumah dari lokasi kita menginap, meskipun sedang direnovasi tapi masih bisa tetap digunakan. Pas hari pertama dateng kan hari jumat, si papay jumatan disana, perjuangannya luar biasa, apalagi Batu cuacanya sedang ujan gede, jadi ya kena tetesan air yang bocor dari sela-sela bangunan masjid yang direnovasi, hahaha, gapapa ya pay buat tambahan pahala, hahahah. 

Cerita dikit ya, dari foto-foto yang kita liat dari aplikasi travel, di lantai 3 Omah Anin ini, ada tempat santai dengan gazebonya dan kita bisa melihat keindahan kota Batu dari atas atap, tapi sayangnya pas kita kesana, tempat ini lagi direnovasi, kayanya sih mau dibangun kamar lagi di lantai 3. Jadi kalo pas pagi sampe sore gitu lumayan berisik karena ada tukang-tukang yang lagi kerja di lantai atas, tapi berhubung kita seringnya seharian diluar, jadi ga begitu terganggu. Buat kita sih yang penting dari tempat kita menginap, kamar tidur dan kamar mandinya bersih plus ga remang-remang, hahaha, iyalah kan kita bawa anak cilik yang lebih "peka". Alhamdulillah sih dengan harga yang cukup terjangkau, kita bisa dapet kamar yang cukup luas, tempat tidurnya bersih dan nyaman, ada ventilasi udara/jendela yang cukup besar, ada ac, televisi meskipun ga dapet channel luar (emangnya hotel berbintang? lagian juga selama disana kita hampir ga pernah nonton tv sih, hahaha) dan kamar mandinya juga bersih, ada hot shower-nya juga (dapet handuk kecil dan peralatan mandi). Sebenernya kalo kalian bawa anak kecil 2-3 juga masih bisa sih nginep di satu kamar ini, karena ada sofa yang multifungsi buat jadi kasur.  Disini juga ada mushola dilantai bawah dan kamar mandi umum yang bersih dan wangi. Kalo mau rental motor juga bisa, tinggal bilang aja ke petugas jaganya. 

Ok lanjut, untungnya walopun kita dateng jam setengah 10 pagi, tapi kita udah bisa langsung check in karena kebetulan yang nginep sebelumnya udah check out lebih awal. Setibanya di kamar, kita langsung mandi dan beristirahat (lumayan sih bisa tidur beberapa jam karena di kereta bener-bener ga bisa tidur nyenyak). Sepulangnya papay dari jumatan di masjid, kita langsung bersiap-siap untuk pergi ke Jatim Park 3. 





Share: