Weekend kedua di bulan November, diisi dengan peringatan hari besar keagamaan, yaitu tahun baru 1434 Hijriah, yang tepatnya jatuh pada tanggal 15 November 2012 yang lalu. Seperti perayaan hari besar Islam sebelumnya di kantor, tidak hanya mendatangkan Ustadz lokal maupun nasional, mulai dari Ustadz yang biasa mengisi acara di antv (Ust. Syukeri), di trans (Ust. Wijayanto), di rcti (Ust. Othman Shihab) dan masih ada beberapa Ustadz lagi yang saya lupa, tetapi juga diisi dengan hiburan nasyid. Namun acara kali sedikit berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang diisi dengan hiburan musik Gambus dan ceramah motivasi oleh Ustadz Aris Ahmad Jaya.
Hiburan musik gambus yang dibawakan oleh keturunan Arab |
Ustadz Aris Ahmad adalah seorang motivator character builiding nasional dan juga Master Sugesti Power.
Bisa dibilang ustadz ini menggabungkan teknik motivasi dengan unsur keagamaan. Materi yang disampaikan adalah " Bagaimana manusia menemukan keyakinan dengan mengoptimalkan pikiran, perasaan, dan perbuatan menuju bahagia dan ridho Allah Swt".
Materi yang disampaikan sangat padat, singkat namun mudah dimengerti. Slide show yang ditampilkan dan juga ceramah motivasi yang disampaikan sangat mengena di hati. Umumnya kejadian dan contoh yang diceritakan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari kejadian tersebut pernah dilalui dalam proses hidup kita.
Setiap kehidupan itu butuh proses, bersyukur memiliki masalah, karena dengan masalah yang ada kita akan selalu belajar untuk memperbaiki diri, berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, kita harus berani mengubah diri. Kuncinya adalah keyakinan, aksi dan pekerti. Keyakinan merupakan sugesti yang paling utama dalam hidup. Kita bisa melakukan sesuatu hal jika kita yakin kita bisa melakukannya. Aksi disini adalah kita harus berani bertindak, keluar dari zona nyaman, harus berani mengambil resiko, karena dengan demikian kita akan terus belajar dan belajar dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Sedangkan Pekerti adalah hal yang mengikuti aksi kita, bahwa setiap tindakan tersebut haruslah disesuaikan dengan langkah/ pola yang benar tanpa menyinggung orang lain.
Di akhir acara, semua yang hadir diajak untuk berkontemplasi dengan melipat kedua tangan di dada secara menyilang dan menunduk, fokus, mendengarkan ceramah motivasi yang berupa renungan dan doa. Tanpa disadari saya pun ikutan menangis, teringat akan mama. Untungnya bukan hanya saya sendiri tetapi banyak teman saya yang lain juga ikut menangis. Selama mendengarkan ceramah di lapangan, baru 2 kali saya dibuat menangis, pertama dengan doa ceramah yang disampaikan Ust. Othman Shihab dan yang kedua Ust. Aris Ahmad.
Ayo tebak saya yang mana?? |
0 comments:
Post a Comment