Wednesday, June 27, 2012

Chili's Grill & Bar

Chili’s Grill & Bar
Weekend di akhir Juni ditutup dengan dinner di Chili's Grill & Bar yang terletak dibangunan mall Sarinah. Disini nyobain makan burger yang super jumbo seharga 75ribu (nama menunya oldtimer, dilengkapi dengan kentang goreng) + tambahan keju seharga 12rb dan nyobain chicken plater seharga 89rb (nasi ketan spicy berwarna agak kekuningan, dengan steak dada ayam panggang berbentuk hati + sayur rebus seperti brokoli, wortel & jagung manis). Minuman coke refill seharga 28rb.

Burger yang saya coba kali ini berbeda dengan burger yang pernah saya coba sebelumnya. Disamping ukurannya yang sangat gede (bayangin bisa dibagi buat berempat), dibagian dalam burger ini berwarna sedikit kekuningan dan teksturnya semacam semi bolu/roti. Rasa dagingnya juga beneran empuk ga pake alot, rasanya bener-bener enak apalagi dengan tambahan keju didalamnya, maknyoossss!!

Dekor ruangannya terlihat khas Amerika sekali dengan beberapa pajangan foto-foto lama gaya Amerika, dinding dan lantai yang bernuansa kayu, beberapa hiasan dinding terbuat dari kayu mulai dari peralatan olahraga (raket bulutangkis/ tennis yang jaman dulu banget), meja batu dengan susunan keramik berbentuk ukiran ditengahnya dan beberapa tanaman disudut-sudut meja. Lagu-lagu yang diputar juga lagu-lagu barat yang berjaya di masanya. Harga makanan disini terbilang cukup mahal, Cuma mungkin untuk ukuran orang Jakarta ini masih standar banget kali ya, yang makan disini juga kebanyakan etnis cina & bule.

Inilah hasil kebuasan kami malam ini (maklum kelaperan setelah ga makan siang).
yang nyisa cuma kentangnya doank :)
Share:

A smallest shoes for my bybo

A gift for my lovely bybo

Sepatu ini lucu, tapi aneh, dengan ukuran & bahan yang sama tapi motif sedikit berbeda, apa karena trend atau petugasnya salah ambil? Salahnya kemaren ga sempet ngecek lagi setelah dibayar, tapi bagian belakang bahannya bisa sama, Cuma berbeda di bagian alas dan punggung kaki. Tapi tetep aja sepatu ini unyuuuu banget..

It’s special for my future nephew “bybo” (jadi pengen cepet punya anak juga J )

**Bybo = panggilan kesayangan buat calon ponakan tersayang dari adik perempuan saya.
Bybo means baby of nyakbo (panggilan kecil adik saya).
Share:

Jelajah Jakarta

Menjelajah mall ibu kota
Sarinah, Plaza Senayan & Senayan City
Last weekend bersama di bulan juni ini dihabiskan dengan berjalan-jalan ke Senayan City, Plaza Senayan dan Sarinah. Seperti biasa aktivitas weekend rutin yang paling sering dilakukan adalah menonton bioskop. Pilihan tempat jatuh pada Senayan City, ini dikarenakan saya belum pernah kesini & mall ini juga merupakan salah satu mall besar di ibu kota. Tarif taksi dari wtc sudirman ke senayan city berargo 22rb saja (seharusnya dengan busway / metro mini pasti jauh lebih murah, tentunya ada harga ada kenyamanan yang didapat).

Setibanya di mall yang terkenal dengan sebutan senci ini, dipintu masuk sudah ada petugas yang berjaga untuk memeriksa tas & barang bawaan pengunjung. Begitu masuk mall, dibeberapa sudut tepat disamping escalator terdapat peta lantai dan tempat-tempat apa saja yang ada di senci (ini menunjukkan saking luasnya mall ini kali ya?). Tujuan langsung ke 21 untuk menonton Abraham Lincoln (vampire hunter).

Selama lebih kurang 2 jam menonton film tentang presiden amerika yang jadi pemburu vampire ini, kami melanjutkan untuk mengisi perut karena memang belum lunch sejak siang tadi. Setelah muter-muter dan belum ketemu tempat makan yang dimau, (yang didapat malah Macaroons Bakerzin seharga 8500,- per satuannya) akhirnya kami berpindah ke plaza senayan yang terletak tepat di seberang bangunan senci. Disini setelah berkeliling masih belum juga menemukan dan akhirnya memutuskan untuk ke Sarinah, nyobain burger Jumbo di Chili’s Grill & Bar.

Pengalaman buruk weekend kali ini dengan nyobain naik busway (3500 rupiah saja per satu kali jalna kemana saja) dari plaza senayan ke sarinah adalah di’ketekin’ ama penumpang lain dengan beragam bau, awal naik sih sepi-sepi aja malah saya bisa duduk, tetapi setelah beberapa halte sebelum menuju sarinah, penumpang yang naik mulai membludak, dan saya berhasil kegencet, berasa kapok banget kalo udah begini. Suami juga berdiri agak jauh jadi ga bisa protect deh L (suami Cuma bilang gini, “makanya ka, bukan mau sok kaya, tapi udah tau sendiri kan gimana rasanya naik busway? Lebih nyaman pake taksi”)
Share:

Transportasi Jakarta

Busway / metro mini  vs taksi
Setelah menginjakkan kaki di ibu kota, kali ini saya mengenal istilah baru lagi dalam dunia transportasi yang sebenarnya sama saja, Misalnya trans Jakarta (busway) yang di kota tempat tinggal saya Palembang disebut Trans Musi atau Bus Kota yang di Jakarta dikenal dengan sebutan kopaja / metro mini dengan warna body yang berbeda.
Tarif angkutan untuk trans Jakarta hanya 3500 saja, sedangkan di kotaku sudah naik menjadi 4rb. Tapi bener-bener berbeda, rute / koridor / lorong menuju ketempat shuttle sangat jauh sekali berbeda dengan Palembang yang masih begitu kecil.

Metro mini ini no ac, jadi harus bersiap panas-panasan, bedanya sama di Palembang, disini ga pake nyetel musik keras ga jelas dangdut koplo yang menurut saya agak2 gimana gitu. Bayar nya cukup 2rb untuk jarak yang dekat.

Trans Jakarta ini cukup nyaman kalo sepi, tapi kalo udah rame di jam pulang kantor / berangkat kantor atau pas weekend, jamin deh pasti bakal dapet pengalaman sama seperti saya diketekin orang, mending kalo yang ngetekin seganteng oppa lee min ho atau kim hyun joong sih bakal betah berlama-lama, ini diketekin sama orang yang banjir keringat dan sedikit beraroma yang sangat sedap sampai menusuk hidung.

Memang kalau mau naik yang nyaman dan enak ya Cuma taksi, ya itu tadi harganya tidak ditentukan, sesuai dengan argo yang berjalan & jauhnya jarak yang ditempuh. Berikut beberapa taksi yang saya tau dari suami (saya Cuma dibolehin naik taksi ini, pertimbangan dari segi harga) : express, putra, taxiku (khusus ke bandara free toll fee, kalo dari bandara tetep harus bayar toll), gamya, blue bird. Udah gitu, untuk tau tanda kalau taxi nya kosong atau tidak, bisa diliat dari lampu atas taksi, jika taksinya kosong maka lampunya akan menyala / bertuliskan vacant (taxi express).

Share:

My Hubby's bday

HBD Suamiku, Raden Bagus Iwan Dwi Sudarmawan

Alhamdulillah tahun ini umur suami udah masuk 26 tahun..
Selamat ulang tahun suamiku..semoga panjang umur..diberikan kesehatan..sukses dalam karir..terus menjadi imam yang baik & selalu sayang dengan keluarga kecil kita..amin..

Tahun ini merupakan tahun pertama saya merayakan ultah suami bersama-sama, selama +/- 10 tahun pacaran perayaan ultah hanya lewat ucapan disms dan telpon malam. Hadiah juga biasanya dikirim lewat pos / ekspedisi.

Sederhana namun berkesan. Walaupun hanya merayakan ultah berdua di kost, diawali dengan makan ragit telur kuah kari buatan mama yang dibawa langsung dari Palembang dan ditutup dg makan kue ultah bersama hadiah dari temen-temen suami; Red velvet harvest (cake berlapis krim keju yang enak banget, melted deh).
(Akibat suami pulang kerja lembur tengah malem jadi ga bisa merayakan bday di resto yang udah direncanakan sebelumnya L )

Awalnya tahun ini ingin memberikan kado yang special untuk suami, “hasil test pack bergaris dua”, namun mungkin tuhan belum mempercayakan kepada kami untuk menerima amanah dalam waktu yang baru 2 bulan saja. Jadilah tahun ini belum terpikirkan untuk memberikan kado apa, suami maunya dibelikan sendiri tanpa bertanya maunya apa.

Red Velvet from Harvest for my hubby's bday..thank you ya teman-teman Hyperintel

Sekali lagi..selamat ultah suamiku..
Mendoakan semua yang terbaik untuk kamu & kita..
Amin



Share:

Saturday, June 9, 2012

B8+

Berbagi semua kisah...canda tawa serta ceria..
air mata dalam duka..kita masih bersama...
Rajut mimpi-mimpi indah...Menghias dunia..
kita berjanji didalam setia akan slalu bersama...
--Andien, Sahabat--
 
 
Saya yakin semua orang pasti memiliki sahabat sewaktu sekolah, kuliah ataupun saat bekerja. Sahabat adalah teman terdekat yang mungkin “terbaik” dalam pemikiran kita. Dengan sahabat kita dapat berkeluh kesah / bercerita tentang banyak hal, berbagi, dan saling mendukung satu sama lain. Namun tidak jarang juga persahabatan yang tidak dibina dengan baik menimbulkan konflik di antara sesama.

Sewaktu SMA, saya pernah memiliki beberapa teman dekat yang mungkin bisa dikatakan sahabat, namun sayangnya dikarenakan kesibukan masing-masing dan intensitas waktu bertemu yang kurang banyak, akhirnya satu persatu mulai mengelompok dan mulai dekat dengan beberapa orang baru di lingkungan yang baru lagi. Hanya ada beberapa teman saja yang masih berhubungan namun tidak seakrab dulu sewaktu SMA.

Demikian halnya saya yang di bangku kuliah menemukan teman-teman baru yang dirasa cocok & nyaman untuk menjadi dekat & berbagi. Sekitar tahun kedua, kami ber-8, saya, Rina Marisa (Myu), Rosita Priyanti (Sita), Nurma Atika (Maknur), Franita Yulianti (Pheny), Sulistio Rini (Rini), Rika Fitri (Rika) dan Dyah Yunia Sari (Dyah) menamakan diri kami B8 yang artinya Ber-8 karena kami terdiri dari 8 orang perempuan dalam satu kelas, satu jurusan, satu kampus yang sama.


Banyak momen-momen norak yang masih kekanakan (mungkin) pada saat itu, mulai dari membuat pin bareng yang bergambar foto kami B8, photobox, ngumpul-ngumpul dan kemana-mana selalu bersama. Bercerita tentang keinginan masa depan, curhat tentang pasangan masing-masing dan masih banyak lagi. Kami B8 memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Semua keadaan baik-baik saja, sampai suatu insiden terjadi pada waktu itu antara 2 teman baik saya (tidak perlu diceritakan detail disini, biarlah menjadi kenangan di memori kami saja, karena hanya akan mengingatkan betapa bodohnya mereka pada saat itu, bertengkar untuk hal yang sangat tidak penting, heheh.. maafkan saya…bila dibandingkan dengan sekarang kalian pasti bersyukur, kalian berdua pantas mendapatkan yang jauh lebih baik dari itu). Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, perselisihan ini akhirnya berujung damai, terima kasih teman untuk kedewasaan kalian dalam menilai permasalahan yang ada. Tidak hanya itu, dengan perselisihan yang terjadi, kami mendapatkan hadiah; seorang teman baru yang bernama Elga Khairunnisa. Elga berbeda jurusan dengan kami, tetapi karena dia berteman baik dengan Rini dan sering ikut hang out, kami pun menjadi dekat, dan akhirnya nama group pun berubah menjadi dari B8 menjadi B8+, dimaksud tanda (+) disini adalah bergabungnya Elga.

Hi, my name is Elga (yang melengkapi persahabatan B8+)

 
Meskipun masa-masa kuliah sudah berakhir 5 tahun yang lalu, namun komunikasi di antara kami tetap terjalin dengan baik walaupun ada 1-2 teman yang kadang ada kadang hilang dari peredaran. Di waktu luang kami masih mengunjungi rumah satu sama lain, atau sekedar update terbaru dan info di group facebook. Menghadiri pernikahan teman, kumpul bersama, karaokean bareng, atau janjian untuk keliling di waktu lebaran.

Sekarang meskipun status beberapa di antara kami sudah banyak yang berubah, namun kami tetap B8+.
Rika Fitri : Sebelum menikah bekerja di Gramedia, sekarang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan sudah memiliki seorang putri lucu bernama Khalisa.
Sulistio Rini : Sebelum menikah bekerja di Bank BNI, sekarang mengikuti jejak Rika menjadi ibu rumah tangga dan sudah memiliki seorang putra kecil bernama Raihan.
Rosita Priyanti : Sebelum menikah dan sampai saat ini menjalani dua pekerjaan sekaligus sebagai pegawai PLN & ibu rumah tangga dengan satu orang putri bernama Aqila
Saya : sementara masih bekerja di Migas, sudah menikah dan sedang menunggu momongan.
Rina Marisa : masih single, semoga segera menyusul dengan pria terbaik, dan saat ini bekerja di PT Pusri Jakarta.
Nurma Atika : Kabarnya akan segera menikah dalam waktu dekat, saat ini masih bekerja di perusahaan obat-obatan.
Franita Yulianti : masih single, dan lokasi kerjanya paling jauh diantara kami, stay di Bali sebagai pramugari Garuda untuk rute-rute ke Negara Asia (senangnya bisa keliling dunia ya  phen?)
Diah Yunia Sari : masih single, sekarang sudah bekerja di perusahaan cargo (bandara SMB 2 Palembang).
Elga Khairunnisa : masih single, bekerja sebagai PNS di Kejaksaan Lampung.


Semoga kebersamaan & silaturrahmi di antara kita tetap terjaga..
Sukses untuk kita semua….
I love you my beloved friends..



Share:

Block A ( late post ) - Nemu setelah beberes blog

Ditempat ini, selama +/- 5 tahun, saya telah menghabiskan waktu saya untuk belajar & bekerja.
Banyak penghuni datang dan berganti selama saya bekerja di sini. Namun senior saya, Unga, Mba Vera, Mb Iin, Mb Selly dan Mba Vita masih setia menghuni block A sampai saat ini. Selebihnya adalah para pendatang baru dari department yang berbeda dan rata-rata dengan range usia saya sampai dengan 2 tahun di bawah saya.

Begitu banyak cerita, pengalaman, baik senang / sedih di block ini, terutama di connecting room A4 dan A7. Alhamdulillah dari awal masuk sudah bisa diterima dengan baik disini. Unga adalah orang yang pertama kali mengajak saya berkeliling kantor untuk berkenalan satu per satu dengan karyawan disini.

Sindrom homesick di awal masuk bekerja dan jauh dari rumah sudah mulai terasa, sempet nangis hampir setiap malam setiap kali ditelpon oleh mama. Belum lagi dengan kondisi lingkungan kerja di tengah hutan yang 90% pekerjanya adalah laki-laki. Alhamdulillah saya dikelilingi oleh orang-orang baik di lingkungan kerja yang selalu membantu & cheering me up.
+/- 1 trip, saya berhasil melewatinya dengan lancar dan ga ada istilah mewek lagi

Di block A, saya ditempatkan di A4 bersama dengan Unga & back to back nya, Mb Iin. Kebetulan kamar saya connecting room dengan A7 yang dihuni oleh Mb Vera. Sejak pertama kali masuk sampai saat ini, connecting room ini selalu dibuka, kecuali kalo sudah mau tidur baru ditutup. Biasanya sepulang dari makan di messhall, acara malam hari diisi dengan cerita / update berita seputar lingkungan kerja atau pribadi atau menonton tv/dvd bersama. Terkadang masak-masak & makan-makan dengan mengundang tetangga sebelah yang masih satu block. Meeting point nya adalah A4. Wajar jika penghuni akhirnya menjadi dekat satu sama lain karena selama 2 minggu  hidup bersama-sama di hutan & jauh dari keluarga.

Saya merupakan penghuni paling junior saat itu (November 2007), usia masih 20 tahun sedangkan yang lainnya rata-rata sudah di atas 25 tahun dan ada yang sudah berkeluarga. Kalau sekarang bisa dibilang saya sudah senior (baru juga 5tahun yak?). Alhamdulillah, saya dianggap yang paling bisa masak di kamar, jadi sewaktu pengen ngerujak, bikin agar-agar atau bahkan tekwan ga terlalu repot. Dan senangnya mba2 senior ku ini selalu merasa makanan yang dimasak oke2 saja. Komentar pertama sewaktu tau saya akan segera meninggalkan Grissik adalah, “ yah tik, kagek siapo yang masak-masak lagi dikamar ini?” – maksudnya nanti siapa yang bakal masak-masak lagi di kamar menggantikan saya?

Banyak pengalaman-pengalaman lucu selama tinggal di Grissik terutama di Block ini,diantaranya:
  • Mulai dari saya yang phobia dengan cicak dan harus nangis-nangis sewaktu ketemu cicak lagi nempel dihanduk yang mau dipake buat ngeringin badan, sampe-sampe mba2 ini dibikin repot nyariin tuh cicak & membuangnya keluar.
  • Pernah juga sewaktu alarm detector di camp berbunyi dan semua karyawan berkumpul di muster point. Sebenarnya ini merupakan drill yang waktunya tidak ditentukan untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang membahayakan. Dikarenakan sebelum ke muster point saya sudah sakit kepala & mata, jadilah ditengah-tengah waktu absensi, saking pusingnya dan sudah hampir pingsan, saya minta tolong mba Vera & mba Iin untuk mengantarkan ke Medical, parahnya dipikir sama bapak-bapak & karyawan lain itu adalah bagian dari drill malam itu. Begitu tau itu sakit beneran, pak dokter & perawat segera ikut ke medical untuk mengecek kondisi saya.
  • Panen cabe burung yang super pedes bersama unga di area wwtp untuk membuat sambel enak seperti yang biasa dibikin mama dirumah, atau lompat-lompat dengan mb Vita untuk menjangkau area pohon yang ada buah mangganya dan ngerujak bareng.
  • Rekor karaokean sampe jam 4 subuh dengan mb Vera, mb Iin, mas Oik di rechall dalam rangka pelepasan malam bujangnya salah satu teman dekat (pada waktu itu) yang mau menikah.
  • Nularin virus korea ke Unga dan yang lain, malah sekarang lebih update-an unga ketimbang saya, maklum semenjak mengurus pernikahan +/- 6 bulan yang lalu ga punya banyak waktu untuk leye-leye  nongkrongin dvd seharian.

Terima kasih semua atas waktu,,,kebahagiaan,,,kesedihan,,,dan semua hal yang sudah dilewatkan bersama….
Dalam hitungan 2bulan kedepan, saya akan merindukan Block A, terutama penghuni A4 & A7, Unga – Mb Iin – Mb Ve – Mb Vita…
Keep in touch ya mba-mba ku sayang..
Semoga kita selalu bahagia dengan apa yang kita jalanin saat ini & nanti..
Amin…

Share:

My (first) new life

Setelah  menyandang gelar sebagai istri dari Raden Bagus Iwan Dwi Sudarmawan, kegiatan keseharian saya pun otomatis menjadi bertambah. Meskipun sewaktu masih single sudah terbiasa melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga sewaktu off bekerja. Mulai dari bantuin mama masak, beres-beres rumah, sampai menguras bak & menyikat kamar mandi sudah pernah dilakukan. Kali ini setelah menikah, kegiatan rumah tangga jadi bertambah lagi, yang pasti selama di Jakarta adalah cuci-cuci & menyiapkan segala keperluan untuk suami seperti sarapan, bekal siang hari (kalo lagi ga males), pakaian kerja dan masih banyak lainnya. Maklum, biasanya urusan cuci mencuci sudah dikerjakan oleh bik uning (kalo di Palembang) atau sama si Apitstupidkupid (kalo kata Ayey kupidkupid di Cimahi). Terkadang kalau laundry kost udah kebanyakan, sebagian yang ringan dicuci sendiri atau dibawa lagi ke laundry kiloan didepan kost.

Untungnya suami ga rewel soal makanan, yang penting ada nasi aja. Katanya kalo ga makan nasi namanya belum makan & belum kenyang. (Jawa banget yak?? wajar sih kalo liat postur suami yang udah ga diet lagi sekarang, heheheh).

Alhamdulillah, semua terasa sederhana dan cukup. Cuma terkadang saya suka cengok juga di kost karena setelah lewat dari jam makan siang biasanya hanya menonton tv / dvd korea, tidak ada kegiatan lain, beda kalau di Palembang, bosen dirumah tinggal keluar jalan-jalan. That’s why saya mulai berpikir ngebet untuk punya momongan biar nanti ga berasa sendiri dan ada kesibukan.

Kehidupan sempurna adalah kehidupan yang penuh akan pembelajaran hidup didalamnya. Pembelajaran yang merupakan proses untuk kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Menjadi seorang yang dewasa dalam memandang setiap permasalahan yang ada, senantiasa menyadari bahwa kini kita bukanlah satu pribadi melainkan dua pribadi yang telah bersatu untuk menciptakan suatu keluarga kecil baru yang bahagia & penuh akan rasa nyaman.

Share:

Wednesday, June 6, 2012

Jakarta - Bad dream is coming true

Jakarta..oh no L

Terlintas gambaran ibu kota yang penuh dengan hiruk pikuk, macet dan banjir dimana-mana, tingkat kriminalitas tinggi, kurangnya rasa toleransi, hidup yang elo2 gue2 banget, polusi dimana-mana dan masih banyak hal lain lagi yang sangat menguatkan saya untuk tidak akan berlama-lama di kota ini. Meskipun saya bukan penghuni tetap Jakarta (pada waktu itu), hanya sesekali berlibur dirumah bu de atau sepupu, yang notabene hanya diisi dengan mengunjungi ancol, dufan, seaworld, atau jalan-jalan di mall saja. Namun dengan pasti dan tegas saya akan menjawab saya tidak akan pernah memilih ibu kota sebagai tempat tinggal.

Bahkan jauh didalam hati kecil saya, saking tidak inginnya tinggal di Jakarta, sempat berujar jika memang sudah tidak ada tempat tinggal lagi di Negara ini maka dengan sangat terpaksa saya baru akan tinggal. And what? Seakan kata-kata itu menjadi karma bagi saya, ini jadi pembelajaran, jangan pernah membenci tinggal di suatu kota karena suatu saat kamu pasti bakal tinggal di kota tersebut (ini bukan pengalaman saya pribadi tetapi juga pengalaman salah satu teman kerja saya yang suaminya juga bekerja di Jakarta). Firman Allah memang benar adanya : “Janganlah kamu membenci sesuatu, padahal boleh jadi itulah yang terbaik bagimu, demikian pula sebaliknya”.  Sambil membesarkan hati.

Meskipun segala sesuatu yang kita butuhkan ada disini, dan akses kemana-mana jauh lebih gampang, tetapi dari apa yang saya lihat selama ini, saya cukup stress dibuatnya. Bagi saya, Jakarta hanya tempat untuk mencari nafkah bukan untuk tempat tinggal. Saya dan suami sendiri memutuskan untuk tidak pernah memilih kota ini sebagai tempat tinggal yang lama, pilihan kami jatuh pada Cimahi, kota kecil di Bandung yang sudah mulai ramai belakangan, selain dekat dengan mertua, kota kecil ini juga sudah mulai maju dan terasa nyaman (I think I’ve fallen in love).

Kembali bicara soal Jakarta, setelah 2 minggu merasakan tinggal di Kost, yang hanya saya lakukan adalah menonton dvd di kamar. Memang hal ini sangat membosankan, bayangkan dalam 5 hari kerja saya hanya berdiam di kamar, melakukan aktivitas rumah tangga rutin & menonton. Mau keluar tidak begitu tahu jalan, belum lagi perasaan dan pikiran saya yang merasa was-was di jalan, merasa tidak nyaman berada di kota ini. Kalau mau mengunjungi mall juga menunggu suami pulang kerja dulu, untungnya akses kost-an dekat kemana-mana, jadi tidak memakan waktu yang lama & kemacetan yang bisa bikin stress. Mau ke setiabudi one Cuma 15 menit berjalan kaki, ke ambassador cukup 1x naek angkot atau ke plaza semanggi dengan taksi Cuma 15ribu saja sekali jalan.

Berharap bisa betah & sedikit akrab dengan ibu kota, amin.



Share:

Nomaden

Nomaden (PalembangJakarta – Cimahi)

Awal yang berat bagi saya untuk hidup nomaden setelah menikah. Bagaimana tidak, karena saya masih harus bekerja di Palembang hingga akhir Agustus sebelum benar-benar hijrah ke ibu kota. Selama +/- 3 bulan ini saya harus bolak balik PalembangJakarta – Cimahi. Dua minggu di setiap bulannya saya bekerja di Palembang (tepatnya  +/- 5 jam perjalanan dari rumah di Palembang). Waktu off kerja selama 2 minggu, mulai dari hari senin – jumat, saya ikut menemani suami di Jakarta (melakukan tugas dan kewajiban saya sebagai istri), sedangkan weekend di hari sabtu dan minggu dihabiskan bersama keluarga suami di Cimahi.

Tidak hanya fisik yang capek, tetapi juga pengeluaran yang ikut bertambah, mulai dari beli tiket pesawat setiap bulannya sampai tiket travel di setiap weekend. Dengan kehidupan nomaden ini, mau tidak mau agar tidak repot, semua kebutuhan saya mulai dari pakaian, sepatu / sandal, tas, dan peralatan lainnya dipisahkan dalam 3 tempat, sebagian ditinggal di Palembang, sebagian di Jakarta dan sebagian lagi di Cimahi. Tujuannya setiap kali ke kota-kota ini sudah tidak perlu repot membawa perlengkapan ini / itu lagi (dan ini sebenarnya merupakan pemborosan bagi saya, maklum setelah jadi ibu muda sekarang prinsip ekonominya semakin diperketat, namun beda halnya dengan suami yang tidak mau repot & lebih menawarkan untuk membeli barang baru saja).

Alhamdulillah suami masih memberikan kesempatan untuk bekerja di Palembang sampai bulan Agustus. Keuntungannya, saya masih bisa bertemu dengan keluarga di Palembang, hasil kesepakatan pembicaraan dengan suami, saya diberikan izin untuk menginap di rumah selama 3-4 hari, jadwalnya tidak ditentukan, bisa sebelum masuk kerja atau sepulang kerja dari lapangan. Senangnya saya masih bisa mencicipi masakan mama, ngempeng sama emak, bisa jalan-jalan dengan nia dan kumpul bersama keluarga lainnya. Kesempatan seperti ini akan sangat langka setelah saya benar-benar pindah sepenuhnya ke ibu kota, yang pasti pulang hanya pas lebaran dan setiap ada acara keluarga, selebihnya harus dapet izin dari suami dulu dan tentunya duit buat beli tiket pesawat pp juga menjadi pertimbangan, hehehe.

That’s life, tidak ada seorang pun mengetahui rahasia dibaliknya. Tidak pernah menyangka mendapatkan jodoh yang berasal dari pulau seberang, berpisah jauh dengan keluarga tercinta, hingga tinggal di ibu kota yang sama sekali tidak pernah diharapkan.
Namun saya yakin bahwa tuhan telah mengatur segala sesuatunya karena ia jauh lebih tau bahwa ini adalah yang terbaik bagi saya dan suami.


Share:

Tuesday, June 5, 2012

Rename

Mulai hari ini saya resmi mengganti nama blog menjadi "Atika's Celoteh" setelah beberapa kali ganti nama sejak pertama kali belajar nge-blog. Mulai dari An ordinary One, Atika0201, All about life & love.
Entahlah, yang jelas sejak pertama kali sampai dengan saat ini, saya masih mencari-cari nama yang pas, yang ok, yang membawa berkah, heheh..(emangnya apa coba???!$%).

Semoga ini blog title terakhir (ga ganti-ganti kulit lagi..ups..salah ganti nama maksudnya)..semoga bisa menjadi wadah bagi saya untuk terus berbagi cerita tentang banyak hal, baik tentang kehidupan & pengalaman pribadi sendiri, review suatu produk yang pernah dicoba, tempat-tempat yang pernah dikunjungi dan cerita-cerita lainnya yang mungkin bisa menjadi bahan untuk semua teman-teman yang sudah berkunjung & membaca isi blog saya.

Harapan kedepannya bisa punya banyak followers yang memberikan comment baik itu saran / kritikan, agar beberapa informasi di blog ini bisa jauh lebih bagus, lebih baik & lebih berguna tentunya.
#jadi teringat salah satu twit Ustd. Felixsiaw, yang inti dari isinya lebih kurang sbb : tidak penting seberapa banyak follower kita tetapi hal yang paling penting adalah berapa banyak hal berguna (apa saja) yang sudah kita bagikan kepada semua orang.

Terima kasih semua, terutama yang sudah follow blog saya :)
Selamat berkunjung dan membaca..


Share:

Sunday, June 3, 2012

Positif / Negatif ya??

Entah apa yang terpikir di benak saya begitu awal bulan ini mendapatkan tamu bulanan. Perasaan jadi galau, bagaimana tidak, telatnya kedatangan si kembang bulan 1 minggu dari jadwal normal, membuat saya berpikir apakah saya sudah isi?
Mungkin sebagian dari teman-teman calon ibu-ibu muda yang baru menikah pernah mengalami hal yang sama seperti saya.

Beberapa indikasi kehamilan yang saya tau dari mbah google, hampir 50% diantaranya saya rasakan dalam kurun waktu 1 bulan ini, itulah mengapa saya berpikir kemungkinan saya sudah hamil. Diantara beberapa tanda kehamilan yang terjadi pada saya : keluarnya bercak darah kecoklatan yg berlangsung selama 2 hari tepat 2 minggu setelah si kembang bulan datang, ngidam banget makan batagor (sampe mapamer – mama papa mertua ikut keliling nyariin), PD berasa gede & muncul bruntus-bruntus, sekitar 2/3 hari ga enak badan seperti meriang, sering buang air kecil padahal baru beberapa menit yang lalu ke’belakang’, gampang banget mewek / emosi ga jelas.

Awalnya sempet berpikir apa ada sesuatu yang terjadi dengan rahim saya kah? Setelah Tanya ke Nia, adik saya yang kebetulan sudah hamil +/- 4 bulan, dan ternyata apa yang dia alami di awal kehamilan sama persis seperti tanda-tanda yang terjadi pada saya. Untuk lebih meyakinkan diri, akhirnya Nia membelikan saya 1 test pack untuk dicoba, dan ternyata…..setelah harap-harap cemas menunggu hasil tes urine di pagi itu….hasilnya SATU GARIS = NEGATIF.

Sempet ga percaya bila membandingkan dengan tanda-tanda kehamilan. Sambil berkata dalam hati “kita tunggu 2 minggu lagi, jika si kembang bulan datang telat di pertengahan bulan berarti saya harus periksa ke dokter agar lebih yakin dengan hasilnya”.

Dan ternyata…tidak perlu menunggu waktu 2 minggu dari test pack terakhir, si kembang bulan akhirnya datang. Perasaan sedikit sedih ada, bagaimana tidak, dengan tanda-tanda yang terjadi pada saya sudah memberikan sedikit harapan bahwa I’ll get pregnancy, ternyata tuhan berkata lain. Yang bisa dilakukan adalah berpikir positif, bahwa tuhan itu baik, mungkin ini belum waktunya lagi pula kita baru 1 bulan menikah (bagaimana dengan yang sudah menikah bertahun-tahun tetapi belum dikaruniai anak?), akan ada hikmah dibalik setiap kejadian, dan masih ada waktu untuk terus mencoba & berusaha.

Pesan untuk semua jangan pernah menunda kehamilan kecuali karena alasan medis, cepat atau lambat diberikan amanah oleh tuhan harus dijalani & disyukuri. Ibaratnya dikasih cepet ya Alhamdulillah, dikasih lama ya coba lagi dan lagi J dan tentunya jangan pernah putus berdoa, Allah itu maha tau atas apa yang terbaik bagi umatNya dan tidak akan pernah memberikan ujian diluar kemampuan makhlukNya.



Share:

Saturday, June 2, 2012

Etude for your make up

Sebenarnya saya sendiri bukan tipikal orang yang doyan / addict sama peralatan atau perlengkapan make up. Biasanya menggunakan make up komplit hanya untuk acara tertentu seperti wisuda, kondangan nikahan atau acara pesta yang memang seharusnya menggunakan make up cukup tebal. Bukan apa-apa, tapi memang karena saya memiliki kulit wajah yang sangat sensitif, salah menggunakan produk saja bisa buat muka jerawatan, merah dan gatal-gatal. Oleh karena itu, sehari-hari kalo keluar rumah perlengkapan make up yang digunakan hanya pelembab wajah (ponds yang emang aman & sedikit cocok dikulit muka saya), eye shadow coklat natural, eye liner, mascara, lip balm & lipstick warna soft.

Lebih kurang 1 tahun yang lalu terdengar kabar boaming bb cream korea, salah satunya yang dikeluarkan oleh Etude. Kali ini saya ga langsung membeli produknya, karena ini berhubungan dengan muka saya yang sensitif. Mulailah tanya ke mbah google apa itu bb cream, kandungannya, manfaatnya, cocok atau tidak untuk kulit sensitif. Bahkan sewaktu ke korea november lalu sudah ada inovasi terbaru bb cream yang mengandung lendir siput, ntah apalagi kelebihan khasiatnya. Setelah baca-baca dan melihat hasil aplikasi bb cream di wajah, akhirnya saya tergiur untuk membeli produk tersebut.


Make Up Etude : BB Cream, Proof Liner, Apricot Stick, Bee Happy Lip Balm, Proof Mascara, Hand Lotion panda, Drawing Eye Liner, Lip & Eye Remover




BB Cream
Price: 14000won
My review:
Teksturnya sama seperti foundation cair, terdiri dari 3 varian warna yang bisa disesuaikan dengan warna kulit. Meskipun teksturnya mirip foundation namun kandungan dari bb cream sendiri sudah all in one (moisturiser sekaligus foundation). Karena saya tidak terbiasa make up tebal, begitu menggunakan bb cream ini langsung keliatan seperti menggunakan make up, namun bb cream ini cepat menyatu di muka, tidak lengket, wanginya juga lembut, bikin muka sedikit glowy, saran saya sebaiknya ga perlu pake bedak lagi karena bakal keliatan kaya topeng (untuk sehari-hari, kecuali make up acara tertentu). Oil controlnya ga terlalu bagus, pagi dipake, siang udah berminyak terutama di daerah T, namun cukup tahan sampe sore hari.
Dan saya simpulkan saya kurang cocok memakai produk ini, setelah beberapa hari pemakaian, jerawat kembali bermunculan :(

Proof Eye Liner & Mascara
Price: Mascara - 10000won, Eye Liner - +/- 5500won
My review:
Sesuai dengan namanya yang "proof", kedua produk ini beneran tahan air (waterproof). Terutama untuk mascara, walaupun sudah terkena air wudhu berkali-kali ga ada istilah luntur / kehitaman di bawah mata, cocok buat artis yang actingnya banyak nangis nih..heheh. Bentuk mascara sendiri sikatnya tidak lurus seperti kebanyakan produk mascara di pasaran, agak sedikit membengkok. Mascara ini tidak menggumpal dan tidak menyebabkan bulu mata gampang rontok setelah dibersihkan. Sedangkan eye liner, kuasnya lembut dan tipis. Selama tidak mengucek mata & dibasahi dengan air secara sengaja, bakal awet sampe besok pagi lagi (kasus pas waktu lagi dapet tamu bulanan & ga solat (ga wudhu + lupa bersihin mata abis ke acara, heheh).

Drawing Eye Brow
Price: 2500won
My review:
Puas sangat dengan pensil alis ini, untuk saya yang pertama kalinya menggunakan pensil alis (efek pencukuran alis sepotong sama tukang rias pas nikahan kemaren). Pensil alis ini terdiri dari 2 sisi, sisi 1 berupa sikat alis & sisi 2 berupa pensil alis. Bentuk pensil alis ini tidak seperti kebanyakan pensil alis batangan yang harus diruncing, namun seperti roll stick yang pipih, teksturnya juga pas (tidak keras seperti pensil namun tidak terlalu lembut). Pengaplikasiannya di alis juga sangat cepat & pastinya tahan lama selagi tidak bersentuhan dengan air, I have proved it :) Murah namun ok sangat.

Apricot Stick & Bee Happy lip balm
Price: Apricot - 3500won, Bee Happy - 5000won
My review:
Bee happy sama seperti kebanyakan lip balm lainnya, teksturnya lebih kurang seperti gambar ini. Bedanya packaging yang lucu & ngegemesin + aroma buah-buahan (ponakan saya aja sampe minta nambah berapa kali kalo dipakein lip balm ini, disangka permen kali yak?). Setelah  dioles dibibir, bibir jadi lembut & efeknya shiny di bibir jadi kaya pake lip gloss aja, warnanya natural di bibir.

Apricot Stick sendiri menurut saya seperti perpaduan antara lipstickbalm. Teksturnya yang mirip lipstick, namun kegunaannya tidak hanya sebagai lipstick tapi juga sekaligus lipbalm. Setelah diaplikasikan dibibir, warnanya tidak begitu terang, namun sangat soft & matte di bibir, tidak seperti bee happy yang terlihat shiny & basah.

Eye & Lip Remover
Price: 4000 won
My review:
Sekali usap langsung rontok deh eye liner, eye shadow & mascara (walaupun sebenernya ada mascara remover sendiri yang saya beli di Etude berupa cairan yg mirip dengan Eye & Lip remover ini namun berwarna ke-pink-an). Wanginya juga lembut & pastinya tidak pedih dimata (kaya iklan sampo aja, heheeh).

Dari kesemua produk make up diatas yang paling saya suka adalah proof eye liner & mascara dan drawing eye brow. Sangat recommended, jamin deh bakalan puas pake produk ini, harga yang dibayarkan sama dengan hasil yang didapat.

Share:

Etude for your body

Kali ini, postingan yang bakal di share adalah produk mandi etude, mulai dari shower bath, shampoo, conditioner, cleansing foam & body lotion.
Sebenernya produk-produk etude ini bukan sengaja dibeli untuk dicoba, tapi sehubungan dengan acara hantaran pas nikah kemaren dan kebetulan juga november lalu ke korea. Harga asli produk Etude di negerinya jauh lebih murah ketimbang di Indo, sekitar 2-3x lipat.

Ini produk mandi etude yang dibeli di Korea, tepatnya di sekitar daerah Itaewon, untuk harganya sendiri terbilang masih cukup terjangkau.


Sedikit review saya untuk masing-masing produk yang baru dicoba beberapa waktu lalu:
Happy tea time (Cleansing foam - Peach tea)
Price:  3000 won
My review:
Ukuran kemasannya cukup gede bisa tahan lama, aroma dari teh rasa peach bener-bener menenangkan, bentuknya berupa cream berwarna putih, teksturnya juga halus (no scrub), pemakaiannya cukup dicampur dengan sedikit air lalu digosok hingga berbusa kemudian diusapkan ke muka - seperti cuci muka biasa, selesai menggunakan cleansing foam ini muka jadi segar & halus.

Silk Scarf Shampo & Conditioner
Price: @ 8500 won
My review:
Wangi shampo & conditionernya lembut, tekstur shamponya sendiri tidak terlalu kental berwarna putih, begitu di aplikasikan dirambut, sudah langsung berasa halusnya, jadi nama shampo "silk" nya emang terbukti bener. Tanpa penggunaan kondisioner sekalipun, rambut udah bisa lembut & halus, namun karena rambut saya gampang berminyak jadi sehari keramas udah cepet banget keliatan lepeknya. Kondisionernya paling cocok untuk keramas setelah sanggulan / renang, karena bener-bener melembutkan rambut.

Dress Room Shower Bath & Body Lotion
Price: @ 9000 won
My review:
Untuk shower bath berupa cairan bening yang cukup kental beraroma strawberry, begitu diaplikasikan ke badan, tidak mengeluarkan busa yang banyak seperti sabun cair merk lainnya, setelah dibilas pun tidak berasa kesat di badan, masih agak sedikit licin (atau perasaan saya aja ya?&*%$#). Begitu juga dengan body lotion dengan aroma yang sama. Saat diaplikasikan di kulit, tidak cepat meresap dan agak sedikit lengket, kelebihan dari body lotion ini wanginya nempel lebih lama, cuma untuk yang ga berada diruangan ac dan gampang berkeringat sebaiknya ga coba produk ini, karena bakal bikin kulit tubuh kamu lebih lengket.

Dari keseluruhan produk etude di atas, yang paling saya suka adalah silk scarf shampo, recommended shampoo untuk yang rambutnya bermasalah seperti kasar / kering. Meskipun saya ga bisa mengartikan tulisan hangeul yang ada dibelakang botol shampo, entah kandungan atau manfaatnya, yang pasti shampo ini beneran bikin rambut jadi halus & lembut.


Share: